Beberapa Masih Bertahan, Proyek Jembatan Sulawesi II Bakal Dilaksanakan

 
hallobanua.com, Banjarmasin - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berencana melanjutkan proyek jembatan Sulawesi II. 

Sampai saat ini, diketahui  beberapa persil bangunan dikawasan itu telah dibebaskan dan dilunasi pembayarannya oleh pemko.  

Akhmad Muhajir, salah satu pemilik bengkel yang masuk area proyek jembatan Sulawesi II mengakui jika, dirinya sudah menerima uang gati rugi sejak sebelum Pandemi Covid-19 kemarin. 

"Rasanya sudah dari 2018 lalu diserahkan, tapi karena Covid-19, makanya tertunda sampai sekarang," ungkap pemuda yang biasa disap Azir itu, Kamis, (30/06/22). 

Ia bilang, seharusnya bengkel miliknya sudah dibongkar pada 9 Juni 2022 lalu. Namun karena beberapa alasan, dirinya baru akan pindah setelah hari raya Idul Adha. 

"Rencananya habis hari raya Idul Adha kami pindah. Sekalian pindah, kita bongkar sendiri nanti. Paling lambat tanggal 11 Juli 2022 sudah bersih. Apalagi sudah 90 persen barang sudah dipindah semua," ungkap pria 26 tahun itu. 

Sementara itu, Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Dedi Hamdani memaklumi, bahwa masih ada sebagian warga yang belum melakukan pembongkaran. 

"Sambil jalan saja. Targetnya awal Juli nanti kontrak pengerjaan," jelasnya. 

Dedi menerangkan, proyek jembatan Sulawesi II bisa dimulai untuk tahap awal. Seperti penanaman tiang pancang. 

"Tidak perlu menunggu lahan kosong. Karena bisa dimulai di lahan yang sudah siap. Masyarakat juga masih perlu waktu," pungkasya. 

Sebelumnya pada Rabu (29/06/22) pagi kemarin, sejumlah personel Satpol PP Banjarmasin juga menertibkan sejumlah pedagang yang ada di area rencana proyek jembatan Sulawesi II. 

Tujuannya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya aktivitas pembongkaran oleh warga. 

"Posisi pedagang sangat membahayakan. Kebetulan ada Ketua RT juga tadi dan berjanji besok sudah tidak ada lagi, karena khawatir tertimpa bangunan," tutup Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Banjarmasin, Hairudin. 

Untuk diketahui, proyek pembangunan jembatan tersebut rencananya dibangun pada bulan April dan dibangun melalui dana APBD sebesar Rp16,8 M. 

Pembangunan Jembatan Sulawesi itu mulanya mengandalkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan oleh pemerintah pusat. 

Namun, di tahun 2020 pelaksanaan itu batal. Karena dana bantuan dari pemerintah pusat dipotong untuk penanganan Covid-19. 

Setelah itu tahun 2021, Pemko kembali mengajukan pelaksanaannya, tapi dananya masih belum mencukupi. Sehingga pengerjaannya pun dioper ke pengerjaan jalan untuk kawasan tersebut. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya