HST Studi Tiru MCP dan Sertifikasi Aset ke Batola

hallobanua.com  MARABAHAN - 
Wakil Bupati Barito Kuala H. Rahmadian Noor menerima kunjungan rombongan pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). 

Kunjungan yang dipimpin langsung Wakil Bupati HST H Mansyah Sabri ini terkait Studi Tiru Pengelolaan Laporan Monitoring Center for Prevention (MCP) dari Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK), Kamis (21/07/2022). 

Berlangsung di Aula Bahalap Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Setdakab Batola) di Marabahan rombongan disambut Wabup Rahmadian Noor bersama Sekretaris Daerah H Zulkipli Yadi Noor serta kepala SKPD terkait. 

Wabup HST Mansyah Sabri menyampaikan keberhasilan Batola dalam memperbaiki nilai MCP dan pada 2021 bahkan mampu berada di posisi 4 tertinggi se-Kalimantan Selatan (Kalsel) tentu menjadi raihan luar biasa dan bisa ditiru. 

“Kami pada 2021 kemarin berada pada posisi 14 dimana posisi paling bawah, karena itulah pada kesempatan ini kami berupaya meniru kesuksessan Batola di samping ingin melakukan studi tiru terkait kesuksesan Batola dalam sertipikasi aset daerah,” ujar Sabri. 

Wabup Batola Rahmadian Noor mengucapkan terimakasih atas kunjungan dari Pemkab HST yang dipimpin langsung Wabup HST Mansyah Sabri.
“Terimakasih kami ucapkan atas silaturahmi ini. Saya harap pada kesempatan ini kita lebih pada sharing terkait MCP ini,” kata Rahmadi. 

Rahmadi mengutarakan, capaian Batola pada MCP 2021 yang berhasil total nilai 92,14 yang hanya terpaut 0,02 angka dari Kota Banjarbaru di posisi ketiga tidak lepas dari langkah Bupati Hj. Noormiliyani AS yang membentuk Tim dan Pokja Asistensi dan Verifikasi Aksi Pencegahan Korupsi melalui MCP. 

“Bupati langsung mengumpulkan seluruh kepala SKPD dan meminta seluruh Kepala Dinas terlibat langsung dalam penyusunan MCP ini,” tutur wabup. 

Selanjutnya acara dilanjutkan diskusi yang dimoderatori Sekda Batola Zulkipli Yadi Noor. Beberapa topik menjadi pertanyaan rombongan Pemkab HST selain MCP seperti keberhasilan Batola dalam mensertifikasikan aset daerah termasuk tanah sekolah-sekolah yang berasal dari tanah wakaf, dan juga keberhasilan Batola menerapkan Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes) ataupun tentang kepegawaian di Batola. 

Sol/ may
Marabahan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya