hallobanua.com, BANJARMASIN - Cemaran oli yang berasal dari karamnya kapal dikawasan perairan Alalak Berangas, Kabupaten Barito Kuala (Batola), diketahui membawa minyak jenis High Sulfur Fuel Oil (HSFO).
Diketahui sebelumnya, pencemaran limbah oli sudah masuk perairan Kota Banjarmasin, salah satunya di Kawasan Sungai Andai.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love pun membenarkan jika perairan di Banjarmasin juga terkena imbas dampak akibat kejadian tersebut.
Namun, ia masih belum membeberkan berapa luas perairan di Kota Seribu Sungai yang tercemar akibat tumpahan HSFO itu.
"Sungai Awang di Kelurahan Sungai Andai memang sudah terdampak cemaran dari kejadian ini," ucap Alive, Selasa, (16/08/22).
Oleh sebab itu, Alive mengaku pihaknya sudah memanggil pihak perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban atas kejadian tersebut.
"Kita minta mereka sesegeranya melakukan pembersihan cemaran yang terjadi. Dan mereka bersedia bertanggung jawab,"ujarnya.
Alive bilang, pihak perusahaan meminta waktu selama 3 pekan untuk mensterilkan cemaran di sungai, termasuk di kawasan Sungai Awang.
Lalu, apakah ada sanksi jika dalam waktu tiga minggu tersebut masih terdapat cemaran? Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak.
"Pasalnya lokus kejadian pencemaran dan lokasi perusahaan penanggung jawab kapal yang kandas tersebut berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala. Sehingga kita hanya bisa mendesak mereka agar sesegeranya membersihkan cemaran ini," terangnya.
Untuk teknis pembersihan cemaran oli itu yakni dengan cara menebar tumbuhan eceng gondok ke area sungai yang terdapat cemaran.
"Perusahaan menurunkan 7 kapal mengangkat eceng gondok. Karena akar eceng gondok ini sifatnya menyerap residu di air, termasuk minyak. Sehingga HSFO ini akan menempel di akar yang kemudian diangkat untuk dikumpulkan dan dimusnahkan," paparnya.
Hal itu dilakukan karena DLH Banjarmasin masih belum mempunyai teknologi yang bisa menetralisir cemaran di air seperti jaring perangkap minyak.
"Di Banjarmasin yang punya alat itu cuma Pertamina. Karena itulah kami mengandalkan cara itu. Kita harap kondisi ini bisa segera tertangani agar luasan cemaran tidak semakin meluas yang bakal memberi dampak negatif ke lingkungan perairan kita di Banjarmasin," tutup Alive.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm