hallobanua.com, BANJARMASIN - Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun berhasil meraih juara umum 1 dalam event kejuaraan Internasional Pencak Silat Indonesia Open 2022 di Jakarta.
Dalam kejuaraan yang diikuti sebanyak ratusan atlet tersebut, Pencak Silat yang sekarang umurnya mencapai 100 tahun atau 1 abad tersebut berhasil merebut sejumlah medali antara lain 9 Emas, 4 Perak, 8 Perunggu dan pesilat terbaik Putri.
Diketahui tim PSHT Pusat Madiun yang bertanding dalam kejuaraan internasional tersebut terdiri dari berbagi atlet andalan dan berprestasi PSHT se-Indonesia.
Salah satunya adalah atlet putri PSHT Cabang Banjarmasin bernama Khairunnisa yang merupakan atlet dibawah bimbingan pelatih Muslik Sulaksono.
Khairunnisa sendiri juga merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin jurusan Pendidikan Olahraga.
Atlet yang akrab dipanggil Caca itu, berhasil meraih medali perak dalam kejuaraan internasional tersebut.
Dihubungi oleh wartawan Hallobanua.com, Khairunnisa mengaku merasa tidak menyangka dapat bergabung dengan tim PSHT Pusat Madiun dan mengikuti Kejuaraan Internasional.
"Saya merasa senang dan bangga, karena pada tahun tahun sebelumnya tidak beruntung di event nasional ditahun sebelumnya, namun Alhamdulillah dari hasil latihan saya setelah kegagalan, PSHT akhirnya melirik saya yg berada di Banjarmasin," tutur Khairunnisa.
"Allhamdulillah tambah bangga lagi bisa ikut menyumbangka medali utk tim PSHT," lanjutnya.
Caca mengaku persiapan ia bawa dari Banjarmasin ke Madiun hanyalah ilmu dari menonton pertandingan pertandingan dan latihan rutin serta mandiri.
"Setelah sampai di madiun kami melakukan TC bersama dengan atlet atlet hebat lainnya. Awalnya sempat merasa kesulitan dan banyak cidera, tapi lama kelamaaan terbiasa dengan rasa sakit itu dan saat bertanding rasa sakit itu tidak terasa lagi karena sudah menjalani proses latihan yang berat sebelumnya," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa tidak akan cepat puas dan masih perlu banyak latihan, karena setelah kejuaraan ini masih banyak event event lain yang menunggunya.
"Masih harus banyak latihan untuk mempersiapkan event kejuaraan dunia 1 abad PSHT di madiun, Porprov Kalsel dan Pomnas," ungkap Caca.
Khairunnisa berharap kedepan dapat mencapai hasil yang lebih maksimal di event event berikutnya mewakili Kalsel.
"Juga semoga bisa menjadi inspirasi, jika diliat dari proses saya dulu sangat jauh sekali dengan kata mampu dan sekarang waktu yang sudah menjawab semuanya. tidak ada yg tidak mungkin jika kita berusaha, karena juara itu di raih bukan ditunggu," ujarnya.
Sementara itu, Ka Prodi Pendidikan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hegen Dadang Prayoga mengatakan bangga dengan adanya salah satu mahasiswa dari prodinya yang berhasil berprestasi di kejuaraan internasional.
"Alhamdulillah, mahasiswa prodi pendidikan Olahraga meraih medali perak di kejuaraan pencak silat international sehingga dapat membawa nama baik institusi UNISKA dan Kalsel," ucap Hegen Dadang Prayoga.
Hegen Prayoga berharapan Khairunnisa menjelang gelar sarjana pendidikan olahraga terus menjadi wanita yang berprestasi.
"Jangan cepat puas, ini adalah awal bukan akhir. Terus latihan dan capai prestasi yang lebih tinggi bisa membanggakan keluarga dan membawa nama daerah dan intintusi," pesannya.
Prodi pendidikan olahraga UNISKA sendiri memaksimalkan program universitas dalam mencari calon mahasiswa POR yang berprestasi di tingkat nasional dengan memberikan beasiswa prestasi kepada atlet yang berkuliah.
Ia mengungkapkan Khairunnisa juga merupakan mahasiswa yang berprestasi dan selalu mendapatkan beasiswa selama kuliah.
"Dan setau saya Nisa tidak pernah bayar spp selama kuliah di UNISKA hingga menjelang lulus karena selalu mendapatkan beasiswa prestasi," pungkasnya
Kris/ may
Banjarmasin
0 Komentar