Penggarapan Film Jendela Seribu Sungai, Imam Satria Jati : Motivasi Bagi Sineas Muda

hallobanua.com, BANJARMASIN - Film bertajuk “Jendela Seribu Sungai” yang dibuat Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus digarap. 

Tentunya hal itu juga turut membangkitkan kancah perfilman nasional bahkan internasional yang  sempat vakum selama 2 tahun masa pandemi Covid-19. 

Sineas-sineas tanah air yang turut vakum, kini mulai berlomba menghidupkan lagi dunia perfilman tanah air. 

Tidak ketinggalan, dengan pelaku perfilman di Banjarmasin sendiri sebagai kota yang berkembang di industri ekonomi kreatif khususnya sinematografi. 

Diketahui, sejak awal November 2022 lalu ramai pemberitaan di berbagai sosmed terkait diproduksinya film garapan Rapeda Studio, yang notabenenya adalah rumah produksi yang menggarap film dengan lokasi syuting kota Banjarmasin. 

Terlihat beberapa saat lalu ramai dipadati masyarakat Ketika kru produksi film layar lebar ini mengambil set syuting di SDN Pengambangan 6 Banjarmasin Timur.  

Tak tanggung-tanggung, film ini diisi aktor dan aktris ibu kota ternama seperti aktor kawakan Matias Muchus, Aryo Wahab, Bimasena, Agla Arta Lidia, Halisa Naura, dan Sheryl Drisiana. 

Tak ketinggalan, deretan pemain pendukung yang asli Urang Banjar seperti Olla Ramlan, Bopak Costello, hingga Ian Kasela. Bahkan puluhan kru produksi pun memberdayakan warga lokal Banjarmasin.  

Pembuatan film tersebut  mendapat dukungan dari PLT Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banjarmasin Imam Satria Jati. 

Mewakili kaum muda Banjarmasin, Imam sangat mengapresiasi digarapnya film perdana yang mengangkat seluk beluk kota Banjarmasin ini termasuk kearifan lokalnya. 

“Saya salut dengan sineas-sineas tanah air yang mengangkat kota Banjarmasin sebagai lokasi syuting utama film Jendela Seribu Sungai ini. Sebagai warga kota Banjarmasin, saya bangga kota kita akan semakin dikenal secara nasional bahkan internasional melalui media film layer lebar ini,” ungkap Imam, Rabu, (16/11/22). 

Penggila film-film kolosal dan sejarah ini menambahkan, dari judulnya saja sudah menunjukan kalau urat nadi kota Banjarmasin adalah sungai. 

Ia bilang, dari sungai juga berbagai sendi kehidupan berjalan seperti sektor ekonomi, pariwisata, budaya, dan sederet kearifan lokal yang bisa kita lihat di seluruh sudut sungai di Banjarmasin. 

“Dari sinopsis yang saya baca pun sangat bagus, penuh makna akan keberadaan sungai yang diibaratkan mengalir layaknya cita-cita seorang anak-anak yang ingin mewujudkan mimpinya, meski dihadapkan dengan problematika keluarga dan kehidupan," katanya. 

"Harapan saya, semoga film ini meledak di box office Indonesia dan bisa menjadi motivasi bagi sineas-sineas muda Banjarmasin untuk berkarya serupa di dunia sinematografi,” harap pengagum berat novelis George R Martin ini.  

Bukan tanpa alasan, menurut imam, ini merupakan sektor ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan, karena tidak bisa dipungkiri di era serba digital dan kuatnya jaringan internet, dengan perangkat gadget sederhana pun sekarang orang-orang mampu membuat karya yang luar biasa. 

"Dan tentu saat ini era serba cepat, sehingga bisa dinikmati berbagai kalangan,” pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya