Perpustakaan Jadi Sarana Menyejahterakan, Dispersip Gelar Bimtek Pengolahan Kedelai

 
hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan bimbingan teknis, dengan pemateri dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Kegiatan itu mengangkat tema “Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Kedelai Meningkatkan Ekonomi Kreatif Masyarakat”. 

Kegiatan berlangsung meriah, pasalnya diikuti puluhan ibu rumah tangga dan anggota Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Banjarmasin dan sekitarnya. 

Salah satu narasumber, Susi Lesmayati menyampaikan, dalam kegiatan, mereka diajarkan mengerjakan olahan aneka cemilan berbahan kedelai. 

Ia bilang banyak pilihan produk olahan kedelai lokal yang dapat dikembangkan secara menarik dan disukai banyak kalangan. 

“Jika diolah dengan skala besar bisa sebagai sumber usaha, untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan menyejahterakan kehidupan masyarakat,” ungkap Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkular BRIN tersebut. 

Sementara itu, Peneliti Madya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalsel, Retna Qomariah menambahkan, Kedelai lokal merupakan kedelai yang asli ditanam petani daerah, yang biasa ditemukan di pasar tradisional. 

Meski produksi kedelai lokal masih terbilang kurang, kata dia, namun jika melihat dari analisa usaha, pemanfaatan olahan kedelai sangat menguntungkan. 

“Seperti olahan sari kedelai terlihat cukup menguntungkan, yakni dalam waktu 3 bulan sudah bisa balik modal,” jelasnya. 

Tak hanya sari kedelai, ampas hasil pemerasan juga bisa dimanfaatkan menjadi makanan beku, seperti nuget dan perkedel. 

“Atau jika kita memilih proses yang lebih lama, bisa dijadikan tempe gembus, dan untuk camilan sederhana yakni kedelai krispi,” jelasnya. 

Terakhir, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel Wildan Ahyar mengaku, program ini dijalankan karena perpustakaan saat ini tidak hanya menjadi alat mencerdaskan masyarakat, namun juga menyejahterakan. 

“Ini sebagai penerapan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dan ke depan masih ada dua kegiatan lagi yang akan kami laksanakan,” tuntasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kalsel
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya