hallobanua.com, BANJARMASIN - Puluhan mahasiswa di Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi demo di depan pintu gerbang Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, pada Senin (26/12/22).
Aksi masa itu menyikapi aktivitas salah satu tambang yang terletak di daerah Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, tambang terbesar Nomor 2 di Indonesia itu ditengarai membuang limbah merkuri sebesar 14 Ton per hari ke laut di daerah Nusa Tenggara Barat.
Alhasil, limbah merkuri tersebut membuat kerusakan pada biota laut dan yang lebih parahnya lagi menyulitkan nelayan untuk mencari ikan karena harus lebih jauh berlayar dalam mencari ikan.
Tak hanya itu, Koordinator Aksi, Septiana Agustian Sukma mengatakan, pihaknya melaksanakan aksi ini untuk menindaklanjuti aksi sebelumnya yang dilakukan Pemuda dan Mahasiswa Sumbawa Barat di kantor Komnas HAM, Jakarta.
"Tapi sampai saat ini masih juga tidak diindahkan. Bahkan Komnas HAM tidak mengeluarkan sikap," ungkapnya usai demo, Senin (26/12/22).
Bahkan kata dia, para pemuda dan mahasiswa yang membangun pos disana juga telah menggelar aksi mogok makan.
Aksi ini lah ujarnya menjadi daya dorong atau penyemangat, untuk akai teman-teman mahasiswa di Jakarta.
"Makanya kami mahasiswa Kalsel bersama dengan 19 provinsi lain melaksanakan aksi solidaritas, agar dapat didengar Komnas HAM," katanya.
Mereka pun menuntut agar perusahaan tambang di NTB itu diberikan sanksi oleh Komnas HAM, bahkan sampai dengan penutupan.
Tak hanya itu, mereka bakal mengancam akan melakukan aksi lanjutan, jika Komnas HAM tidak mengeluarkan sikap
"Intinya aksi ini akan terus berlanjut sampai ada keputusan final apa yang terjadi pada perusahaan. Intinya perusahaan harus mendapat tindakan,"tutupnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar