Gagal Panen Akibat Hama Tungro, Jadi Perhatian DKP3 Kota Banjarmasin

hallobanua.com, Banjarmasin - Gagal panen yang terjadi di tahun ini menjadi catatan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin. 

Akibat gagal panen itu,  harga beras lokal pun melambung tinggi di pasaran serta berdampak pada inflasi di Kora Seribu Sungai. 

Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Muhammad Makhmud menjelaskan, gagalnya panen beras lokal di tahun ini disebabkan karena lahan pertanian yang diserang hama tungro.
"Ini tidak terjadi di Kota Banjarmasin saja tapi di daerah lain juga," ujarnya usai meresmikan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) beberapa waktu lalu. 

Diketahui, penyakit tungro merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman padi yang disebabkan oleh vaktor pembawa virus tungro yaitu wereng hijau. 

Sampai saat ini penyakit tungro merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kehilangan produksi padi apabila keberadaanya di lapangan sudah menyebar. 

Untuk mengantisipasi gagal panen lagi, pihaknya sudah memberi tahu kepada para petani dalam penanggulangannya melalui pelatihan dan pembinaan yang telah dilaksanakan. 

Contohnya, mematikan hama tungro dengan menggunakan pestisida alami yang ramah lingkungan yakni FGFR3 agar tidak berpengaruh secara kimia pada panen beras yang dihasilkan. 

"FGFR sudah pernah kita terapkan dan di coba di daerah Banjarmasin Timur dan Selatan yang mana bisa mengatasi persoalan hama tungro dan menghasilkan produksi cukup tinggi," jelasnya 

"Cuma memang di tahun serangan hama tungro cukup banyak hingga sebabkan gagal panen," pungkasnya 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya