Disuguhkan Dongeng, 25 Anak-anak TK Melati Senang Kunjungi Dispersip Kalsel

hallobanua.com, BANJARMASIN - Sebanyak 25 anak-anak bersama 3 guru pendamping dari TK Melati Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar sambangi Perpustakaan Anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu lalu. 

Kedatangan pemustaka cilik ini disambut ceria Kak Resa, petugas layanan perpustakaan anak. Sebelum masuk ke ruangan, para pemustaka cilik dibariskan membentuk kereta api dan kemudian masuk sambil bernyanyi. 

Nove, salah seorang petugas menuturkan, layanan yang diberikan pada pengunjung adalah suguhan panggung, agar anak merasa gembira, seperti baris berbaris, gerak dan lagu, dongeng, senam sehat serta senam otak untuk melatih konsentrasi anak. 

“Setelah itu anak diajak masuk ke ruang bintang untuk membaca, sebelum nanti anak bermain di arena permainan. Para orang tua yang mengantar dipersilakan untuk menunggu anaknya di ruang bermain,” ujarnya kepada awak media. 

Sementara menunggu, para orang tua juga diberikan layanan pengasuhan tentang literasi keluarga dan sosialisasi pembuatan kartu anggota perpustakaan oleh petugas. 

Normini, salah sorang guru mengatakan, anak-anak terlihat sangat gembira, bahagia, dan bersemangat, sambil menikmati kenyamanan ruang perpustakaan. 

“Pelayanannya sangat bagus dan petugasnya ramah-ramah dan terlihat sangat menyukai dunia anak-anak, terima kasih,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurliani Dardie mengungkapkan, para pemustaka cilik diberikan dongeng berjudul “Gajah yang Sombong”, disampaikan Kak Apriyati, seorang Pustaka Dispersip Kalsel. 

“Petugas pelayanan sudah tentu kompeten di bidangnya masing-masing. Sebagian besar dari mereka sudah lulus uji sertifikasi profesi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” jelasnya.

Wanita disapa Bunda Nunung itu pun juga mengapresiasi para guru yang mengajak anak didiknya berkunjung ke perpustakaan. 

“Karena kalau anak-anak hanya berada di ruang kelas saja, mereka akan mengalami kejenuhan. Anak-anak harus selalu diajak komunikasi dan bermain pada tempat yang baru serta nyaman menurut anak–anak,” jelas Bunda Nunung. 

Apalagi kata dia, perpustakaan tidak hanya sebagai tempat belajar, namun juga sebagai tempat bermain sambil berwisata literasi. 

“Karena pada tempat yang baru mereka akan berpikir lebih luas tentang sesuatu yang berbeda pada kondisi yang dihadapinya. Anak pasti mengalami perubahan yang drastis, keceriaan, dan kebahagiaan akan menyelimuti dalam dirinya,” ujarnya. 

“Ayo berkunjung ke perpustakaan, karena perpustakaan itu mengasyikkan, dan bisa dijadikan referensi kunjungan sekolah. Yang paling penting, semua layanan tidak dipungut biaya,” pungkas Bunda Nunung 

Penulis : rian akhmad/ may
Kalsel
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya