hallobanua.com, BANJARMASIN - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di kota/ kabupaten tetangga, dampaknya mulai dirasakan warga Kota Banjarmasin.
Bahkan, Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina turut merasakan udara yang tak sehat tersebut.
"Sudah mulai terasa. Udara seperti ada aroma lain yang mengganggu pernafasan. Di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru juga sudah mulai diselimuti kabut asap," ungkap Ibnu Sina, usai gowes bareng, Minggu pagi, (25/6/2023).
Kabut asap terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, kebakaran hutan dan lahan terjadi di ruas Jalan Trans Kalimantan atau Jalan Nasional, kawasan Pangayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru.
Melihat ancaman itu, Ibnu pun meminta jajarannya perlu melakukan antisipasi pencegahan bahaya Karhutla mulai sekarang.
Misalnya dengan mengerahkan Barisan Relawan Pemadam Kebakaran (Balakar) untuk membantu memadamkan kebakaran lahan.
"Disamping memadamkan kebakaran yang terjadi di kota, juga perlu diperbantukan membantu teman-teman dalam mengatasi kebakaran lahan," katanya.
Dikatakan Ibnu, pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya memiliki sistem yang bagus dalam hal penanganan Karhutla. Yakni dengan memanfaatkan saluran-saluran yang masih ada airnya.
Menurut Ibnu, jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan, air dalam saluran itu bisa dimanfaatkan untuk memadamkan dengan cara dipompa.
"Karhutla tidak bisa sekali semprot langsung padam. Tapi memerlukan waktu yang panjang. Kelihatannya sudah padam, tapi tetap harus dilakukan pembasahan," tuturnya.
"Karena kebakaran lahan dimanapun, dampaknya pasti sampai ke Banjarmasin. Kabut asap ini tidak punya KTP, bisa masuk saja ke tempat kita," tambahnya.
Pucuk pimpinan kota Seribu Sungai itu juga tak memungkiri, pada saatnya akan ada pembagian masker kepada masyarakat untuk mencegah gangguan pernapasan akibat kabut asap.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm