Semester 2 Tahun 2023 PAD Banjarmasin Meningkat

hallobanua.com, BANJARMASIN - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin memasuki akhir tahun 2023 ini, diklaim lebih tinggi dari pendapatan di tahun sebelumnya dibulan yang sama.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo menjelaskan, hingga pertanggal 15 September kemarin, pendapatan daerah Kota Banjarmasin sudah mencapai 53 persen.

"Ini terdiri dari PAD kita, kemudian pendapatan dana transfer daerah maupun pusat, serta pendapatan lain yang sah," ucap Edy belum lama tadi. 

Sementara, khusus untuk PAD Banjarmasin yang ditargetkan Rp 664 miliar yang dikatakan Edy saat ini sudah terealisasi sekita Rp 253 miliar, atau sekitar 39 persen.

Untuk komponen terbesar lainnya seperti pajak hotel sudah 54 persen dari terget, kemudian pajak hiburan 25 persen, lalu pajak restoran 26 persen, pajak reklame 17 persen, pajak penerangan jalan (PJJ) 64, pajak parkir 42 persen, pajak walet 8 persen, PBB P2 46 persen, dan BPHTP 61 persen.

Kemudian juga untuk pendapatan transfer pusat masih ujar Edi sudah 60 persen, dan dana perimbangan 61 persen, lalu dana transfer pendapatan daerah dari  provinsi 57 persen, serta pendapatan lain yang sah sudah mencapai 156 persen.

"Kalau untuk pendapatan lain yang sah ini sendiri ada di angka Rp 4,1 miliar, tapi menurut hitungan kami masih ada potensi untuk menambah PAD Kita. Hal ini karna selain ada pengembalian dari BPK sebelum nya, ada juga pajak yang masih belum jelas," tuturnya.

Ia menjelaskan, pajak yang belum jelas ini adalah pajak yang sudah dibayarkan, namun belum dilaporkan secara terperinci oleh para wajib pajak ini.

"Karna kita tidak tau secara pasti bagaimana rincian dari mereka yang sudah bayar ini, jadi masih ada potensi sekitar 2 miliar dari situ" tuturnya.

Oleh sebab itu, belajar dari pengalaman yang ada itu, Edy mengungkapkan kedepannya akan berkoordinasi dengan pihak bank.

Lebih lanjutnya, di 3 bulan akhir ini jika membandingkan pendapat PAD tahun 2023 ini dengan tahun sebelumnya ada kenaikan yang lumayan signifikan.

"Sebenarnya target serapan kita ini sudah lebih dari pada tahun sebelumnya, kalau membandingkan dari bulan yang sama di tahun 2021 ke tahun 2022, ditahun ini ada 30 persen kenaikan nya," jelasnya.

"Di sisa 3 bulan ini kita optimis, karna perharinya rata-rata yang masuk sekitar Rp 1,5 miliar, jadi kalau kita berhitung itu dikalikan sebulan itu bisa mencapai Rp 30 miliar lebih," sambungnya.

Bahkan kata dia, kemungkinan di akhir tahun nanti, akan bisa mencapai Rp 100 miliar. Oleh karena itu, dirinya akan melakukan intensifikasi lagi yang mana masih belum taat, dalam artian mereka yang sudah bayar namun belum maksimal.

"Itu nantinya yang akan kita kejar, saat ini kita juga melakukan pemanggilan terhadap tagihan pbb yang belum bayar mulai dari 2022 bahkan ada yang dari 2019." Pungkas Edy.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya