Jaga Kondusifitas Pemilu 2024, Polda Kalsel Silaturahmi Dengan LDII

hallobanua.com  BANJARMASIN - Guna menjaga kamtibmas menjelang pemilu 2024, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan silaturahmi kepada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalsel di masjid Al-Muhajirin Jalan Pramuka Komplek Pembina IV Banjarmasin. Minggu (15/10/23) pagi.

Kegiatan dipimpin langsung Kasubdit Kamsus Direktorat Intelkam Polda Kalsel AKBP Soetrijono dengan disambut langsung oleh Ketua DPW LDII Kalsel Dedi Supriatna dan seluruh warga LDII. 

Silaturahmi tersebut disambut baik oleh Ketua DPW LDII Kalsel H Dedi Supriatna sebagai bentuk sinergi Polda Kalsel kepada pihaknya.

"Kami ucapkan terimakasih kepada Polda Kalsel, tentunya sinergi ini tujuannya baik," tuturnya. 

"Sesuai pada prinsip dan tujuannya yakni amar ma'ruf dan nahi mungkar, yakni meminta orang berbuat baik dan melarang orang berbuat jahat," lanjutnya. 

Ketua DPW LDII Kalsel tersebut juga turut berpesan kepada masyarakat dan para jamaah agar tetap aktif dan bisa memilih dengan baik guna menghindari penyalahgunaan politik identitas.

"Pada dasarnya, kita sebagai warga dan masyarakat harus tahu dan melihat pada program, bukan identitasnya. Itu perlu kita berikan pencerahan kepada warga," pesannya. 

Ia menjelaskan bahwa memilih adalah hak pribadi dimana kapasitas organisasi adalah turut menjaga kondusifitas dengan melakukan pembinaan guna menjaga Kamtibmas. 

"Bagaimana berorientasi pada program, tentunya LDII kami memiliki sikap netral aktif untuk memilih, dan tidak terikat pada figur maupun afiliasi partai tertentu," terangnya. 

Sementara itu, AKBP Soetrijono menyampaikan bahwa tujuan silaturahmi ini adalah guna menciptakan kamtibmas tetap kondusif menjelang ataupun saat pelaksanaan pemilu di tahun 2024 nantinya.

"Pada kesempatan ini, kami melaksanakan silaturahmi dengan elemen masyarakat untuk yang memiliki potensi bisa mengajak orang lain, termasuk LDII, jadi inilah salah satu bentuk sinergi kita," terang AKBP Soetrijono. 

Ia juga menyebut, di Kalsel sendiri mayoritas umat Islam. Sehingga potensi kerawanan pemilu nantinya, dikhawatirkan terjadi melalui politik identitas yaitu politik yang membawa nama tokoh dan agama.

"Disini tugas kami mengajak semua pihak, agar pemilu ini bisa damai, bijak. Dan untuk menyikapi hal-hal tersebut, kami minta masyarakat tidak terpancing dari politik identitas maupun money politik," pungkasnya.

Penulis : krisna
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya