hallobanua.com, BANJARMASIN - Ratusan Kader KB di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin ikuti kegiatan evaluasi distribusi pencatatan pelaporan alokon kepada akseptor KB di Masyarakat Kota Banjarmasin.
Evaluasi ratusan kader tersebut pun dihadiri Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Dr Machli Riyadi di salah satu hotel di Banjarmasin, pada Jumat (08/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Machli mengatakan jika kegiatan ini merupakan bentuk penguatan peran kader dalam upaya penanganan dan penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.
"Karena stunting merupakan program prioritas Wali Kota Banjarmasin, karena angka stunting di Banjarmasin masih cukup tinggi," ungkap Machli, Jumat (08/12/2023).
Pihaknya pun menargetkan pada tahun 2024, angka stunting di Kota Seribu Sungai dapat mencapai angka 17 persen.
"Oleh karena itu kita berharap dengan adanya kegiatan ini mengoptimalkan peran daripada kader yang berada di lini depan selayaknya sniper," bebernya.
Menurut Machli, optimalisasi peran kader dalam upaya penurunan angka stunting ini merupakan kegiatan yang efektif digagas DPPKBPM.
Sementara itu, Kabid KB di DPPKBPM, Bandiyah Ma’rifah bilang, selama 4 hari pelaksanaan, kegiatan setidaknya diikuti 600 kader KB.
"Jadi keseluruhan total itu kita undang 600 an, tapi sebenarnya jumlah kader kita di Banjarmasin itu 3.130. Inginnya kita undang semua, tapi anggarannya cuma cukup 600 kader," kata Bandiyah.
Ia membeberkan, jika para kader ini di lapangan banyak bergerak untuk intervensi spesifik. Ia pun bilang tidak ada kendala berarti bagi para kader di lapangan.
"Tapi yang jadi catatan evaluasi kami adalah untuk memperkuat koordinasi data, karena mereka mendapat data dan masih kesulitan dalam koordinasinya. Tapi di 2024 nanti kita jembatani lebih kuat lagi," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar