hallobanua.com, BANJARMASIN - Raut wajah bahagia dari ribuan penonton yang memadati Balai Kota Banjarmasin pada Senin (29/04/2024) tadi malam, berubah menjadi kekecewaan.
Pasalnya, gol Timnas U -23 Indonesia VS Uzbekistan melalui Muhammad Ferrari, pada menit 61, di ajang AFC Asia Cup 2024, dianulir wasit dikarenakan salah satu pemain Indonesia terjebak offside.
Tak sampai disitu, raut kesedihan para penonton bertambah setelah pemain Uzbekistan mengemas gol di menit 68 oleh Husain Norchaev, dan gol bunuh diri Pratama Arham pada menit 86.
Akhirnya, hingga peluit panjang, tim asuhan Shin Tae Yong (STY) ini pun mengakui ketangguhan Uzbekistan dengan skor 0-2.
Beberapa keputusan kontroversial wasit dianggap merugikan Garuda Muda. Salah satu warga Banjarmasin, Hilmi mengaku kecewa dengan keputusan wasit.
"Kecewa sekali dengan keputusan wasit yang kontroversi. Gol tadi padahal membakar semangat Indonesia, tapi karena dibatalkan jadi mental kawan-kawan down," ujarnya
Meski begitu, kekalahan ini kata dia membuat Indonesia tinggal berjuang di perebutan tempat ketiga untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris.
Nantinya, Indonesia tinggal menunggu pemenang Irak vs Jepang di laga selanjutnya. Jika kalah lagi, Indonesia masih bisa berharap tampil di Paris lewat jalur playoff. Lawannya adalah Guinea di playoff menuju Olimpiade.
"Masih ada harapan lolos ke olimpiade. Mudah-mudahan bisa mengalahkan Irak," harapnya.
Sementara itu, panitia pelaksana nonbar, Irfan Thalib berharap, para penonton jangan berkecil hati.
Dirinya yakin, jika Indonesia bisa berjuang memperebutkan juara ketiga di ajang AFC Asia Cup U-23, melawan Irak pada 2 Mei 2024 mendatang.
"Masih ada perebutan juara 3, Insyallah Pemko Banjarmasin akan melaksanakan nonbar lagi," kata dia.
Pasalnya, menurut Staf Muda Wali Kota Bidang Kepemudaan dan Olahraga itu, animo masyarakat yang tinggi untuk mendukung Garuda Muda.
"Apalagi kalau prediksi kami ini 7 ribu oeang yang datang ke Balai Kota. Makanya kita tambah video tron untuk memecah masa menyaksikan pertandingan," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
