Ini Upaya DPPKBPM Banjarmasin Turunkan Angka Pernikahan Dini

 
hallobanua.com, BANJARMASIN - Upaya melahirkan generasi berencana terutama pada kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di Kota Banjarmasin, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin, menggelar Jambore Ajang Kreatifitas Remaja Kota Banjarmasin 2024 di ballroom salah satu hotel di Banjarmasin,  Jumat (24/05/2024).

Kegiatan langsung dibuka Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina didampingi Kepala Dinas PPKBPM Banjarmasin, Helfiannor. 

Dalam kesempatan itu, Ibnu mengatakan jika kegiatan ini menjadi salah satu upaya menurunkan angka pernikahan dini di Kota Seribu Sungai. 

"Kegiatan seperti ini penting karena secara tidak langsung dapat mencegah pernikahan dini," ucap Ibnu Jumat (24/05/2024).

Dari kegiatan ini, remaja diberi pemahaman terhadap persiapan perencanaan dalam membangun rumah tangga.

Dimana calon pasangan pengantin harus paham akan pentingnya kesiapan mental dan alat reproduksi sebelum berumah tangga.

"Tentunya ini harus didukung semua pihak agar banyak remaja siap berumah tangga dan mengurangi perceraian, kekerasan rumah tangga dan lainnya," ujarnya.

Di Pemko Banjarmasin sendiri lanjutnya, melalui DPPKBPM Banjarmasin memiliki program sekolah ibu calon ibu, sekolah ayah calon ayah (SICI SACA).

"Penting menyiapkan itu, sehingga mereka siap membangun rumah tangga dan bisa menjadi contoh bagi warga kota lainnya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, Helfian Noor menuturkan menghadapi era bonus demografi yakni menuju Indonesia emas 2045 mendatang tentu perlu perencanaan yang dipersiapkan untuk generasi yang akan datang.

Salah satunya kelompok remaja seperti PIK Remaja nantinya bisa menjadi role model bagi rekan sebayanya untuk hal yang lebih baik.

"Makanya mereka harus memahami tentang masa depan baik seperti apa, memahami alat reproduksi, memahami bagaimana menghadapi penyalahgunaan narkoba dan pergaluan bebas," jelasnya.

Menurut Helfian melalui jambore ajang kreatifitas itu, para remaja diberi kesempatan untuk menyalurkan kreatifitas mereka dan menjadi bahan yang akan disampaikan kepada rekan sebayanya.

"Tentunya mengenai hal-hal positif yang disalurkan kepada rekan sebaya mereka," ujar Helfian.

Terkait pernikahan dini di Kota Seribu Sungai tak dipungkiri Helfian masih cukup tinggi terjadi. Hal itu dipicu karena adanya budaya yang masih kental dari beberapa kalangan masyarakat.

Selain itu, beberapa faktor lainnya juga menjadi penyebab pernikahan dini di Kota Banjarmasin masih terbilang tinggi.

"Contoh, pernikahan dini dianggap bisa dilakukan asal halal meski usianya belum cukup," jelasnya.

Padahal menurutnya pernikahan dini menjadi salah satu penyumbang angka perceraian, kekerasan hingga anak stunting. Mengingat mental, materi dan alat reproduksi belum benar-benar siap.

"Usia matang itu sebenarnya 21 tahun untuk perempuan dan laki-laki 25 tahun. Meski aturan 19 tahun sudah boleh menikah," pungkasnya.

Dalam hal ini lanjutnya, peran kelompok remaja nantinya memberikan pemahaman kepada rekan sebayanya akan pentingnya kesiapan dalam membangun rumah tangga.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya