hallobanua.com, BANJARMASIN - Puluhan santri dan santriwati Pondok Pesantren se-kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dibekali pengetahuan tentang media publik, yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula pondok pesantren Al-Baladul Amin di Desa Mandala, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kegiatan tersebut mengangkat tema "Peran Pemerintah dalam Media Publik untuk Pembinaan Media Ponpes yang Berkemajuan Berwawasan Santri Modern pada Kesiapan Pilkada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan".
Ada tiga narasumber dari dua instansi yang mengisi materi dalam kegiatan tersebut, yakni Analisis Berita Diskominfo Kabupaten HSS Muhammad Arie Arieyadi dan Pranata Hubungan Masyarakat Diskominfo Kabupaten HSS M Kamil Sya'bani, serta Panit 3 Kamsus Dit Intelkam Polda Kalsel Iptu Muhammad Dicky Khairil.
Analisis Berita Diskominfo Kabupaten HSS Muhammad Arie Arieyadi menjelaskan bahwa media berperan dalam mendorong pondok pesantren agar bisa turut aktif dalam mensukseskan Pilkada yang akan datang.
"Bagaimana juga nanti ke depan pondok pesantren ini bisa lebih aktif dalam kesiapan Pilkada, karena kita tahu tidak semua pondok pesantren punya fasilitas media yang memadai. Untuk itu, tadi sudah kita sarankan untuk hal-hal tersebut," ucapnya.
Selain itu, Panit 3 Kamsus Dit Intelkam Polda Kalsel Iptu Muhammad Dicky Khairil turut mengingatkan pihak pondok pesantren terkait bahaya penyebaran informasi hoaks dan Undang-Undang ITE.
"Hari ini kita buka ruang publik untuk meningkatkan segi intelektual, dan saya sangat mengapresiasi antusiasme para peserta baik dalam pengetahuan maupun penguasaan aturan hukum informasi yang sangat luar biasa," ujar Dicky didampingi PS Panit 4 Subdit Kasubdit Kamsus Dit Intelkam Polda Kalsel, Ipda Abdul Hanif.
Disinggung soal kekhawatiran para santri terkait politik identitas menjelang Pilkada mendatang dan bagaimana pengawasan Dit Intelkam Polda Kalsel di media sosial. Dia menjawab, bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan pengawasan secara preemtif dan preventif melalui patroli siber.
"Oleh karena itu, kami lakukan pemantauan dan juga memberikan informasi kepada pimpinan bahwa politik identitas sangat berbahaya dan harus diawasi dengan ketat," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kabupaten HSS Ustadz Fahmi Zarkasi mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut.
"Ini dapat menjadi pelajaran bagi kami dalam mengelola media pondok pesantren, insyaallah kami akan mencoba untuk menyesuaikan hal-hal yang sudah disampaikan tadi," tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat dalam mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalimantan Selatan agar tetap aman dan damai.
"Mudah-mudahan setelah ini media kami juga bisa turut aktif dalam mensukseskan Pilkada di Kalsel," pungkasnya.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kabupaten HSS sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Baladul Amin, Ustadz Fahmi Zarkasi, dihadiri oleh para peserta santri dan santriwati serta para narasumber.
Penulis krisna
Kab HSS
0 Komentar