Hallobanua.com, PELAIHARI - Banyak pihak di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang terkejut dengan kerusakan parah jalan poros penghubung antarkampung nelayan di Kecamatan Takisung.
Pasalnya kerusakan tersebut terjadi pada rentang waktu singkat yakni sejak sekitar setengah bulan lalu. Namun level kerusakannya begitu masif hingga cukup sulit dilintasi pengendara terutama roda empat.
Mobil jenis SUV apalagi city car bakal kerap nyangkut bemper maupun bagian bawahnya di beberapa titik karena dalamnya lubang. Apalagi di titik-titik kerusakan berserakan bebatuan besar yang riskan memunculkan goresan tajam.
Kondisi itu turut memantik perhatian kalangan wakil rakyat di daerah ini.
"Padahal pada 2018-2023 ada program 85 persen jalan kabupaten mantap," sebut H Arkani, anggota Komisi 3 DPRD Tala, Senin (8/7/2024).
Wakil rakyat tiga periode yang kembali terpilih untuk periode keempat sesuai hasil pemilu serentak Februari 2024 ini berpandangan perlunya ketegasan dinas teknis terkait penerapan aturan terhadap angkutan yang tonasenya tidak sesuai kelas jalan.
"Jika tidak (tegas) ya seperti itu lah, umur jalan kita tidak bertahan lama," tandas politisi berpengaruh di Partai Demokrat Tala ini.
Selain itu, lanjutnya, pengawasan terhadap mutu pengaspalan juga perlu ditingkatkan. Soalnya, tidak sedikit jalan yang baru diaspal umurnya belum sampai bulanan sudah terkoyak.
Kemudian dalam membuat perencanaan terkait program dan kegiatan, kata Arkani, perlu disinkronkan antara SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait.
"Jangan hari ini dilakukan pengaspalan besok sudah dilewati armada pengangkut proyek besar," ucapnya.
Dikatakannya, pengerjaan proyek pada tahun yang sama harus koordinasi dan sinkron, mana yang harus di dahulukan. Ini penting guna meminimalkan kerusakan.
"Tidak ada alasan waktunya mepet dikejar masa kontrak sebab APBD kita selalu selesai paling lambat November sehingga Januari tahun berikutnya anggaran sudah tidak masalah," pungkas Arkani.
Tim Liputan/AS
Tags
DPRD Tanah Laut