hallobanua.com, BANJARMASIN - Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh yang berlokasi di Banjarmasin Utara, batal direlokasi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin merencanakan KBM menjadi Taman Edukasi Satwa (TES).
"Kami berencana untuk mengubahnya menjadi taman edukasi satwa," kata Kepala DKP3 Banjarmasin, Yuliansyah Effendi, Rabu (07/08/2024).
Dikatannya keputusan ini diambil mengingat dinasnya tidak mampu untuk melakukan relokasi pada satwa yang saat ini ada di KBM ke tempat lain.
"Selain memerlukan lahan yang luas, juga membutuhkan biaya pembangunan yang besar," tuturnya.
Apalagi, rencana untuk mengubah KBM Jahri Saleh menjadi TES ini telah disampaikan kepada Pimpinan Kota Seribu Sungai, dalam hal ini Wali Kota, Ibnu Sina
"Dan telah mendapatkan persetujuan untuk itu," ungkapnya.
Apabila perubahan ini sampai terealisasi, maka satwa endemik yang berada di KBM akan diserahkan ke BKSDA Kalsel.
Diketahui, sejumlah satwa endemik seperti burung merak dan rusa sambar saat ini berada di KBM.
"Hanya beberapa satwa yang akan tetap ada, seperti burung, ayam, kelinci, kucing, dan lainnya," tambahnya.
"Ini akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar mengenal satwa seperti musang atau berang-berang," pungkasnya.
Sebelumnya, rencana relokasi KBM mencuat setelah evaluasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.
Evaluasi tersebut menyatakan bahwa KBM yang terletak di tengah permukiman warga tidak representatif dan menghasilkan suara serta limbah.
Secara teknis, luas KBM yang sekarang tidak mencukupi sebagai lembaga konservasi. Idealnya, KBM seharusnya memiliki luas minimal 2,1 hektar, sedangkan yang ada sekarang hanya 1,6 hektar.
Hasil evaluasi ini juga menjadi alasan mengapa pengelolaan KBM belum dapat dilakukan secara maksimal, termasuk dalam hal penataan kawasan dam penambahan koleksi satwa.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar