hallobanua.com, BANJARMASIN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Tabiun Huda melalui Ketua Pokja SDMK Anni Yolanda mengungkapkan bahwa dokter spesialis di Kota Banjarmasin hingga saat ini ada sebanyak 291 orang dari berbagai bidang.
Dari 291 orang dokter spesialis tersebut, Anni Yolanda mengungkapkan bahwa hampir semua spesialis terpenuhi untuk di Kota Banjarmasin.
"Hampir semua spesialis kita ada, terutama empat spesialis dasar yang harus terpenuhi seperti penyakit dalam, anak, bedah dan kandungan," ujarnya. Senin (26/8/2024).
"Selain itu spesialis penunjang juga terisi. Paling yang tidak terisi itu yang langka dan tidak menjadi prioritas seperti spesialis kelautan," tambahnya.
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya tetap terus mengupayakan dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Kita lakukan pemetaan dulu, kalau lingkup pemerintah kota (pemko) biasanya kita membuat perencanaan dokter spesialis dengan PPDS dan dari rumah sakit membuat rencana kebutuhan 5 tahun kedepan lalu disusun kebutuhan dokter spesialisnya apa saja, lalu jika ada PPDS maka akan kita ajukan," terangnya.
Dia juga mengungkapkan untuk pemenuhan tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas di Banjarmasin masih terbilang kurang.
"Untuk dokter dan tenaga medis beberapa masih kurang terpenuhi, makanya kita masih menggunakan tenaga kontrak dan perekrutan di CPNS," terang Ketua Pokja SDMK.
Dia menjelaskan berdasarkan perhitungan di setiap puskesmas minimal memiliki dokter di dalam gedung tiga, belum lagi pelayanan diluar gedung yang harus disediakan juga dokternya.
"Belum lagi beban kerjanya yang harus diperhitungkan juga, jadi paling tidak ya empat dokter untuk setiap wilayah kelurahan," terangnya.
Salah satu faktornya adalah, diungkapkan oleh Anni Yolanda bahwa untuk di Kota sendiri tidak ada program beasiswa bagi calon dokter.
"Kalau di Banjarmasin tidak ada, yang ada hanya untuk dokter yang mau ke spesialis. Program beasiswa untuk calon dokter yang ada adalah untuk daerah terpencil, perbatasan dan Kepulauan," ujarnya.
"Kemarin ada mengajukan program itu namun tidak bisa karena kita daerah perkotaan," pungkasnya.
Penulis krisna
Kota bjm
0 Komentar