hallobanua.com, BANJARMASIN - Tak hanya BPBD Banjarmasin, kebakaran lahan juga turut diwaspadai jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin.
Benar saja, musim kemarau ini membuat lahan-lahan di Banjarmasin mulai mengering. Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi kebakaran lahan.
DLH Kota Banjarmasin pun mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sembarangan, terutama di area yang rentan terbakar.
Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menekankan pentingnya kewaspadaan tinggi tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah atau melakukan pembakaran lainnya di sekitar lahan kering. Ini bisa memicu kebakaran yang lebih luas," ungkap Alive, Kamis (26/09/2024).
Beberapa area yang dinilai berisiko tinggi seperti Tempat Pemakaman Umum (TPU), semak-semak, serta lahan kosong di sekitar kota.
"Apalagi dengan kondisi sekarang, lahan-lahan kering sangat mudah terbakar. Kami sangat mengingatkan agar masyarakat menghindari aktivitas pembakaran di lokasi-lokasi tersebut," tambahnya.
Tak hanya di lahan kering, potensi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih juga menjadi perhatian khusus.
"Setiap musim kemarau, potensi kebakaran di TPA meningkat karena tingginya kadar gas metana," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, DLH telah menyiapkan satu mesin pompa air dan melakukan pembersihan di gorong-gorong sebagai langkah pencegahan.
Sebagai bentuk upaya pencegahan lebih lanjut, DLH juga akan meminta kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin untuk melakukan pembasahan lahan di beberapa lokasi untuk mengantisipasi potensi kebakaran lahan maupun hutan di wilayah kota.
"Kami juga mengimbau para pekerja dan pemulung di TPA untuk lebih berhati-hati, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Semua elemen harus tetap waspada karena kebakaran bisa terjadi kapan saja," tutup Alive.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar