Melihat Sejarah Banjarmasin, Museum Kayuh Baimbai Ajak Masyarakat Untuk Berkunjung

hallobanua.com, BANJARMASIN - Sejak diresmikan pada 8 Maret 2023 lalu, Museum Kayuh Baimbai, di Muara Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, terus berupaya untuk menarik minat pengunjung.  

Museum milik Pemko Banjarmasin itu, menampilkan 200 koleksi baik benda pusaka maupun peninggalan bersejarah.

Museum berbentuk rumah khas Banjar bertipe palimbangan itu ramai dikunjungi apabila ada kegiatan sekolah atau mahasiswa. 

Namun sayang, menurut petugas museum, Riata Ambar Dewi, kunjungan terbilang masih minim karena lokasi museum yang kurang strategis. 

"Pengunjung biasanya ramai saat ada kegiatan sekolah atau mahasiswa. Anak SD sering datang bersama guru, sedangkan SMP, SMA, dan mahasiswa biasanya berkunjung karena tugas," ujarnya kepada hallobanua.com, Rabu (09/10/2024).

Riata mengungkapkan bahwa pada hari-hari biasa hanya 1 atau 2 orang pengunjung yang datang. 

Kemudian, museum ini hanya beroperasi dari Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 15.00 WITA. 

"Tapi bisa saja buka pada akhir pekan jika ada permintaan khusus ke Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin. Kami bisa buka asalkan ada izin dari dinas," tambahnya.

Meski begitu, perempuan sering disapa Ata itu menilai minat masyarakat sudah mulai meningkat, terbukti dari interaksi positif di media sosial. 

"Antusiasme di Instagram cukup baik. Banyak orang sudah tahu tentang keberadaan museum di kawasan Kelayan," katanya.

Disisi lain, kendala utama minimnya kunjungan adalah akses menuju museum yang masih kurang memadai. 

"Lokasinya kurang strategis. Ke depannya, kami berencana membuat akses jalan baru yang lebih lebar, bahkan bisa diakses melalui jalur sungai," bebernya.

Dengan rencana peningkatan aksesibilitas, diharapkan Museum Kayuh Baimbai dapat menarik lebih banyak pengunjung dan menjadi pusat edukasi di Banjarmasin. 

Diketahui, koleksi museum yang dipajang di museum saat ini kebanyakan milik Syarifuddin Noor. Ia ahli waris atau pemilik rumah terdahulu, sebelum dibeli Pemko Banjarmasin untuk dijadikan museum

Lantas, perempuan 30 tahun itu pun mengundang masyarakat yang ingin berkontribusi dengan menaruh benda-benda bersejarah mereka di museum.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya