hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin pastikan jika angka stunting di Kota Banjarmasin mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan langsung Kepala DPPKBPM Banjarmasin Helfian Noor pada Selasa (05/11/2024).
"Dari sekitar 12 ribu sekian turun menjadi sekitar 7 ribu sekian dari berbagai indikator yang dilakukan dengan berkolaborasi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lain," kata Helfian.
Ia bilang, salah satu indikator dalam penurunan stunting itu adalah upaya Kota Banjarmasin untuk menuju Open Defecation Free (ODF) dengan mendeklarasikan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di beberapa kelurahan.
Tentunya ia berharap, seiring bisa tercapainya target ODF 80 persen, maka keluarga beresiko stunting bisa ikut turun.
"Terutama mereka yang memiliki persoalan jamban bersih," katanya.
Sebelumnya, jajaran DPPKBPM pada Senin (05/11/2024) kemarin menggelar Rembuk Stunting dalam Pertemuan Koordinasi dan Konvergensi Aksi III di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin.
Dalam rembuk stunting itu pihaknya lebih menekankan pada perubahan perilaku masyarakat yang sangat berpengaruh pada angka stunting.
Misalnya, melakukan intervensi langsung kepada keluarga beresiko stunting. Kemudian kepada calon pengantin yang ada di keluarga itu akan diberi pemahaman bagaimana hidup sehat.
"Ada keluarga yang terbiasa menggunakan air sungai. Maka kita cari solusi dengan memasang saluran air bersih, tentu hal ini terjadi penyesuaian," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar