Debat Final Pilkada Banjarmasin: Yamin-Ananda Unggulkan Program Pelayanan Masyarakat dan Lansia Bahagia

hallobanua.com, BANJARMASIN – Debat pamungkas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin berlangsung meriah pada Sabtu malam (16/11/2024) di Gedung Chandra. 

Dengan tema "Optimalisasi Pelayanan Masyarakat" acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin ini menjadi ajang para pasangan calon (paslon) untuk memaparkan visi dan misi tanpa bantuan teks.

Paslon nomor urut 02, H. Muhammad Yamin HR dan Hj. Ananda, tampil percaya diri dalam menyampaikan program unggulan mereka. Sesuai aturan main oleh KPU semua paslon tampil tanpa teks.

"Alhamdulillah, debat hari ini bisa berjalan dengan lancar," ujar H. Muhammad Yamin saat diwawancarai usai acara.

Yamin menegaskan bahwa program yang ia usung bersama Ananda berfokus pada peningkatan pelayanan masyarakat. 

"Yang pasti sesuai visi kami, Banjarmasin Maju dan Sejahtera, artinya kami akan memberikan kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan bagi marbot, posyandu, guru ngaji, dan lainnya. Ke depan, kami juga akan mengembangkan program untuk lebih mensejahterakan mereka," jelasnya.

Yamin juga mengapresiasi performa paslon lainnya dalam debat tersebut. Ia mengungkapkan bahwa debat kali ini menunjukkan kelebihan masing-masing paslon, yang semuanya bertujuan untuk kemajuan Kota Banjarmasin. 

"Semua paslon bagus. Selanjutnya, kita kembalikan kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya pada 27 November 2024 nanti," tutupnya.

Sementara itu, Hj. Ananda, calon Wakil Wali Kota dari paslon nomor 02, menyoroti program unggulan mereka yang berorientasi pada kelompok lansia, yakni "Lansia Bahagia." 

Program ini mengadaptasi konsep Working Elder dari Singapura, yang memberikan kesempatan kepada lansia untuk tetap produktif.

Program "Lansia Bahagia" ini menjadi salah satu fokus utama Yamin-Ananda untuk menciptakan Kota Banjarmasin yang inklusif dan sejahtera bagi semua kelompok usia.

"Debat tadi membahas optimalisasi pelayanan masyarakat, salah satunya untuk lansia dan disabilitas," ujar Ananda. 

Ia menjelaskan bahwa lansia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu lansia berkebutuhan khusus dan tidak berkebutuhan khusus.

"Untuk lansia yang tidak berkebutuhan khusus, kami ingin mengoptimalkan produktivitas mereka, seperti di Singapura. Meski usianya di atas 60 tahun, mereka masih kuat secara fisik. Program ini akan menjaga martabat lansia dan memungkinkan mereka berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi," pungkasnya.

Penulis krisna
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya