hallobanua.com, BANJARMASIN - Program penanganan banjir National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di kawasan Sungai Veteran, Kota Banjarmasin telah mulai dilaksanakan.
Diketahui sebelummya jika program tersebut berasal dari bantuan Bank Dunia melalui Kementrian PUPR sekitar Rp1 triliun, untuk penanganan banjir di Kota Seribu Sungai.
Lalu, seperti apakah konsep pembangunan kawasan Sungai Veteran tersebut?
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, di tahap 1 ini, pembangunan itu dimulai dari Klenteng Soetji Nurani atau Tepekong sampai ke Simpang Ulin.
Pembuatan pompa air di Sungai Bilu dan Sungai Gardu didahulukan agar nantinya bisa mengelola ketinggian air.
Dan dalam program NUFReP itu nantinya akan dibangun revetmen dan dibuat jalan baru untuk kawasan permukiman hingga letak sungai berada di tengah.
"Jadi kalau kita dari Tempekong menghadap ke Pasar Kuripan berarti sebelah kiri jalan provinsi dan satunya akan jadi jalan lingkungan," ujarnya Rabu (20/11/2024).
Selain jalan, nantinya akan dibangun jembatan penghubung untuk setiap akses jalan di kawasan tersebut.
"Tidak ada lagi jembatan yang langsung ke rumah atau ke gedung. Jadi yang ada itu cuma di Simpang Ulin, Pasar Kuripan Gatot Subroto dan Jalan Pramuka sesuai dengan desain awal," jelasnya.
Dalam pengerjaan itu, Sungai Veteran akan dikeruk dengan lebar sekitar 7 sampai 8 meter agar daya tampung air bisa lebih banyak.
Perempuan sering disapa Yayah itu pun berharap, program ini bisa didukung masyarakat karena ini merupakan upaya dalam menanggulangi banjir yang terjadi di Kota Banjarmasin.
Apalagi, program ini sudah dilakukan sejak kepemimpinan Wali Kota Banjarmasin dan Wakil Wali Kota Banjarmasin terdahulu sebelum Ibnu Sina dan Arifin Noor.
"Pembebasan lahan sudah mulai dulu dan program ini dilanjutkan lagi di kepemimpinan pak Ibnu Sina dan Arifin Noor," tuntas Yayah.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar