hallobanua.com, BANJARBARU - Kota Banjarmasin termasuk dalam capaian realisasi tertinggi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel, dan sesuai data paparan realisasi investasi PMDN/PMA Kementerian Investasi/BKPM dan daftar LKPM Kalsel Kedeputian Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKM, realisasi tertinggi dan proyek terbanyak (PMA + PMDN) pada periode ini, berada di Kabupaten Kotabaru yakni Rp4.610.415 triliun, kemudian Kabupaten Tanah Bumbu Rp3.714.188 triliun dan disusul Kota Banjarmasin Rp3.100.058 triliun.
”Kota Banjarmasin menjadi kabupaten kota dengan proyek terbanyak yaitu 2.056 proyek, kemudian Kabupaten Banjar dengan 1.320 proyek dan Kota Banjarbaru dengan 1.096 proyek,” sebut Endri, AP, MAP, Kadis DPMPTSP Provinsi Kalsel, di Banjarbaru, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, memgaku gembira atas capaian realisasi tertinggi untuk bidang Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMA-PMDN) di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Ini cukup menggembirakan bagi kita, karena Banjarmasin masih menjadi primadona untuk investasi, khususnya penanaman modal dalam negeri," kata Ibnu Sina kepada hallobanua.com, Senin petang (04/11/2024).
Dengan data tersebut, Walikota Banjarmasin 2 periode ini menyatakan jika sampai saat ini masih menjadi kota ramah berinvestasi.
"Dengan kondisi ini saya pikir investor masih suka menanamkan modalnya di Kota Banjarmasin dengan segmentasi pada bidang-bidang yang sesuai kebutuhan tipikal sebuah perkotaan," terang Ibnu Sina.
Kendati dari segi Sumber Daya Alam (SDA) Banjarmasin bukan sebagai penghasil, namun demikian, kata Ibnu Sina setidaknya Kota Banjarmasin masih patut diperhitungkan untuk keberlangsungan investasi.
"Paling tidak menunjukkan bahwa Banjarmasin menjadi tempat dan kota yang aman dan nyaman serta masih menjanjikan bagi investor untuk bisa berinvestasi di Kota Banjarmasin," pungkasnya.