hallobanua.com, BANJARMASIN - Federasi Airsoftgun Indonesia (FAI) Kalsel melaksanakan kejuaraan airsoft CQB (Close Quarter Battle) Cup 1 Kebo Rawa Operation pada Sabtu (21/12/2024) di Jalan Brigjen H Hasan Basri Kota Banjarmasin, tepatnya di halaman Taman Budaya Kalsel.
Kejuaraan yang digelar oleh FAI Kalsel ini sendiri merupakan cabang olahraga dibawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Provinsi Kalsel.
Sekilas kejuaraan CQB CUP ini terlihat mirip dalam permainan tembak-menembak online seperti Counter Strike (CS) atau Player Unknown's Battle Ground (PUBG) termasuk unit airsoft yang digunakan.
Dimana CQB ini dilaksanakan 3 vs 3 antar tim yang saling menembak dengan senjata airsoftgun hingga semua orang di salah satu tim tereleminasi semua.
Sasaran menembak sendiri adalah bagian Body Vest dan Helm yang memiliki sensor dimana jika terkena hit akan berbunyi dan dianggap mati atau tereleminasi.
Pertempuran CQB tersebut dilaksanakan dalam waktu 5 menit dan jika sampai waktu yang ditentukan belum ada yang berhasil menghabisi tim lawan maka akan dihitung point.
Untuk Point dilihat dari siapa yang lebih banyak mengeliminasi tim lawan dan yang bisa mengambil point flag di tengah arena akan mendapatkan 2 poin.
Pertempuran dilaksanakan sebanyak 3 babak, jika 2 babak salah satu tim berhasil mengalahkan lawannya maka akan otomatis menang dan jika ronde 1 dan 2 seimbang maka akan dilaksanakan Golden Hit pada ronde ketiga, yang mana siapa yang tertembak lebih dulu akan dianggap kalah.
Turnamen CQB perdana di Kalsel ini dibuka oleh Gubernur Kalsel Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Adi Santoso yang diikuti sebanyak 32 tim se-Kalsel ditambah dua tim tamu dari luar daerah yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ketua Pelaksana, Yazid Surya Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas dukungan penuh dari Kormi Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
"Saya, selaku Ketua Pelaksana, sangat bergembira atas dukungan dari Kormi Provinsi Kalimantan Selatan serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang selalu mendukung kegiatan olahraga masyarakat," ujar Yazid.
Menurut Yazid, kejuaraan ini menjadi momen bersejarah dengan total hadiah mencapai 100 juta rupiah.
"Disini kita menorehkan sejarah besar bahwa FAI Kalimantan Selatan memperebutkan hadiah 100 juta. Total hadiah 100 juta rupiah," katanya.
Kejuaraan ini menggunakan sistem gugur dan berlangsung selama dua hari yaitu 21-22 Desember.
Ada dua nomor yang dipertandingkan, yaitu FFA dan Spring. Yazid juga menyoroti bahwa daya tarik utama kompetisi ini adalah besarnya total hadiah, yang membuat peserta dari berbagai daerah rela datang ke Kalimantan Selatan.
"Kita tahu, Provinsi Kalimantan Selatan, kalau mengadakan event nasional, pasti total hadiahnya di atas ratusan juta rupiah," tambahnya.
Ketua Federasi Airsoft Indonesia (FAI), Yusriani Frans, juga mengapresiasi kejuaraan ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah FAI.
"Kita harus memberikan apresiasi karena ini adalah sejarah dengan hadiah yang sangat besar. Ini adalah sejarah yang diciptakan oleh pengurus daerah tiga federasi airsoft Indonesia," ungkap Yusriani.
Antusiasme peserta kejuaraan ini sangat tinggi. Yusriani menyebutkan, peserta berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta provinsi-provinsi di sekitar Kalimantan Selatan.
"Dari laporan panitia, untuk peserta lokal sendiri ada sebanyak 32 tim," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, menyampaikan bahwa kejuaraan ini merupakan momentum yang luar biasa. Menurutnya, ajang ini tidak hanya menjadi wadah olahraga dan rekreasi, tetapi juga sarana untuk membangun semangat sportivitas, kerja sama, dan solidaritas di antara peserta dan komunitas airsoft gun.
"Kegiatan ini adalah momentum luar biasa. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga dan rekreasi, tetapi juga menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat sportivitas, kerja sama, dan solidaritas di antara para peserta serta komunitas airsoft gun di Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya," jelas Adi.
Adi juga menyoroti nama “Kebo Rawa Operation” sebagai identitas lokal yang merepresentasikan kehidupan masyarakat di daerah rawa yang penuh daya juang dan kebersamaan.
Lebih lanjut, Adi berharap kejuaraan ini mampu memberikan pengalaman berkesan bagi peserta, terutama yang datang dari luar daerah.
"Dengan demikian, kejuaraan ini tidak hanya berdampak pada pengembangan olahraga airsoft gun, tetapi juga menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan potensi daerah Kalimantan Selatan kepada masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional," ungkapnya.
Adi juga berpesan agar seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas selama kejuaraan berlangsung.
"Kemenangan itu penting, tetapi sportivitas dan integritas adalah nilai utama yang harus kita pegang teguh. Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah komunitas yang solid, profesional, dan penuh semangat," pungkasnya.
Penulis krisna
Kalsel