hallobanua.com, BANJARMASIN – Intensitas kebakaran di Kota Banjarmasin selama akhir pekan ini cukup tinggi. Bahkan, dalam dua hari terakhir ini saja, sudah ada sebanyak 4 kali musibah kebakaran melanda Kota Seribu Sungai.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Banjarmasin setidaknya ada 134 kebakaran terjadi di sepanjang tahun 2024.
Kepala Disdamkarmat Banjarmasin, Hendro mengungkap, dari ratusan kejadian tersebut, setidaknya terdapat 7 korban jiwa.
"Jumlah insiden memang menurun jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatat 190 kebakaran," ujar Hendro, Minggu (29/12/2024).
Akan tetapi, angka itu masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan 2022, yang hanya terjadi sebanyak 106 kebakaran.
Adapun faktor nomor satu penyebab kebakaran ujar Hendro, yakni seperti korsleting dan kelalaian manusia.
"Misalnya, lupa mencabut stop kontak saat meninggalkan rumah," katanya.
Selain itu, banyak instalasi listrik di rumah-rumah warga yang sudah tidak sesuai standar.
"Padahal instalasi listrik idealnya diperiksa ulang jika sudah berumur lebih dari 5 tahun untuk memastikan keamanannya," ujarnya.
Tak hanya itu, faktor tata ruang kota yang semrawut juga berkontribusi menyebabkan kebakaran hebat.
Banyaknya rumah yang dibangun dempet-dempetan meningkatkan risiko kerusakan.
"Dampak kebakaran lebih parah karena banyak rumah saling berhimpitan," bebernya.
Hingga akhir tahun 2024, pihaknya telah menggelar sosialisasi dan edukasi di 35 dari 52 kelurahan di Banjarmasin, sebagai upaya pihaknya untuk meminimalisir dampak kebakaran.
Kemudian, seluruh SMA di kota ini juga telah dikunjungi untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pencegahan kebakaran.
Terakhir, Hendro menekankan, pentingnya di setiap rumah memiliki alat tabung pemadam api ringan (APAR).
"Setiap rumah idealnya memiliki satu apar. Jika tidak memungkinkan, setidaknya setiap RT memiliki 5 apar yang bisa digunakan bersama," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm