hallobanua.com, BANJARMASIN - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berencana menaikkan Tunjangan Profesional Guru (TPG) non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau honorer yang telah memiliki SK-Inpassing.
Sebelumnya, tunjangan TGP non ASN, hanya Rp1,5 juta, dan bakal dinaikkan Rp500 ribu menjadi Rp2 juta.
Berita ini pun menjadi kabar yang menggembirakan bagi para guru di seluruh Indonesia.
Lantas bagaimana di Kota Banjarmasin, terkait wacana kenaikan tunjangan tersebut?
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi mengatakan, pihaknya masih melakukan pembentukan anggaran khusus.
Apakah anggaran yang ada bisa dipergunakan untuk membayarkan gaji ataupun honor guru.
Sebab katanya, apabila penambahan pembayaran insentif ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin, kemungkinan tidak bisa dilakukan.
"Sehingga kami dengan pihak keuangan itu sedang membahas bagaimana guru-guru itu agar bisa terbayarkan," ujarnya belum lama tadi.
Terkait dengan besaran bayaran untuk guru honorer selama ini yang ada di Banjarmasin, Baihaqi menyenutkan itu bervariasi. Mulai dari Rp1 juta hingga Rp1,5 juta perbulannya. Dengan total guru honorer yang ada dikatakannya mencapai 1000 orang lebih.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo juga mengungkapkan, pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat terkait teknis kenaikan insentif TPG ini.
"Kalau dibebankan kepada APBD sangat berat. Kalau misalnya ini dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari pusat untuk Disdik, itu tidak masalah lah," ungkapnya Kamis (12/12/2024) kemarin.
Oleh karena itu, Edy menuturkan jika pihaknya masih menunggu instruksi dan arahan selanjutnya.
"Paling tidak ada penambahan dari pusat lah," harapnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
