hallobanua.com, BANJARMASIN - Sulitnya akses Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) untuk memadaman api, membuat 8 dari 10 ruangan Bangunan Madrasah Tsanawiyah (MTS) Byna Takwa, yang berada di Jl. Bina Harapan, RT 5, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan, ludes terbakar.
Kebakaran menghanguskan ruangan MTS Byna Taqwa pada Minggu (26/01/2025) malam kemarin.
Kepala MTS Byna Taqwa Mukari tak menampik jika pemadaman api sempat terkendala karena akses ke lokasi sangat sulit.
Dikatakannya, jalan menuju sekolah hanya selebar dua meter, sehingga banyak pemadam yang datang lewat jalur air.
"Kita cukup menyayangkan juga, apalagi akses ke TKP ini agak sulit. Bahkan sampai jam setengah 12 malam itu saya tidak bisa lewat di Jembatan Bromo itu," ungkapnya di lokasi kejadian.
Pada malam kejadian cukup banyak petugas BPK yang kewalahan untuk menuju lokasi kebakaran.
Kendala tersebut mulai tidak adanya transportasi untuk membawa mesin semprot air untuk menyeberang, hingga tidak adanya akses pelabuhan bagi kelotok atau kapal kecil yang singgah di kawasan Pulau Bromo.
Melihat dari kejadian ini, Mukari pun mengaku akan mengusulkan permintaan kepada pihak kelurahan agar di wilayah Pulau Bromo memiliki satu mesin pemadam kebakaran.
"Karena akses kesini agak susah untuk alat kebakaran itu. Kita akan usulkan agar mengantisipasi kejadian akan datang," ujarnya.
Dengan kendala dan keluhan dari warga di Pulau Bromo itu, Lurah Mantuil, Normansyah pun tak menampik jika saat kejadian, armada mobil tidak ada akses menuju lokasi kejadian.
Meski begitu, dirinya bersyukur masih ada mesin portabel BPK yang bisa masuk menggunakan kendaraan roda dua melalui Jembatan Pulau Bromo, untuk memadamkan api.
"Alhamdulillah masih ada yang masuk lewat titian, karena titian jalan itu sudah diperbaiki 2024 tadi. Jadi lewat situ aman saja," tururnya.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan jika disetiap RT di kawasan Pulau Bromo sebenarnya juga memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk menanggulangi musibah kebakaran.
"Tapi kalau APAR itu sifatnya hanya skala kecil juga, untuk pencegahan saja," akunya.
Meski begitu, kedepan pihaknya baka mengusulkan kepada Pemko Banjarmasin, membentuk unit atau armada damkar yang bisa dikelola masyarakat sekitar.
Kemudian, memasukkan usulan untuk pembangunan pelabuhan atau shelter air di kawasan Pulau Bromo untuk akses masyakat menggunakan transportasi air.
"Memang ada permintaan masyarakat melalui Musrenbang untuk minta di RT 7. Dan masyarakat juga ada menghibahkan untuk lokasi pembuatan shelter," jelasnya.
"Bahkan kemarin sudah ditinjau langsung oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin. Mudah-mudahan realisasinya cepat. Yang jelas kita dari kelurahan sudah mengusulkan dan menyampaikan kesiapan lahan," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm