Komplek Bulakindo Masih Terendam, Warga Harapkan Revitalisasi Sungai

                    Ketua RT 22 Haris Karno
         menjelaskan situasi di lingkungannya

hallobanua.com, BANJARMASIN - Hujan yang mengguyur Kota Banjarmasin beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah tergenang air, termasuk hari ini, Kamis (16/1/2025). 

Hingga sore sekitar pukul 17.00 WITA, beberapa jalan yang sebelumnya tergenang mulai surut dan kering.

Namun, pantauan di lapangan menunjukkan beberapa lokasi masih terendam air. 

Salah satunya adalah Komplek Bulakindo RT 22 RW 02, Jalan Sungai Miai, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, di mana air masih menggenang hingga setinggi di atas mata kaki.

Ketua RT 22 Haris Karno mengungkapkan bahwa sejak Desember 2024, lingkungan RT 22 sering kali terdampak banjir, baik akibat hujan deras maupun pasang naik. 

"Di komplek kami ini, terutama di daerah rendah, air sering kali tergenang hingga ke area rumah, bahkan sampai ke garasi. Seperti semalam, hujan terus-menerus semalaman membuat air tambah naik," ujarnya.

Haris menjelaskan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius warga dan berharap segera ada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.

"Alhamdulillah, masyarakat kami masih sabar menghadapi situasi ini. Tapi kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah atau stakeholder terkait untuk membantu mengatasi masalah banjir di lingkungan kami," tuturnya.

Haris menyatakan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan pihak kelurahan melalui pengiriman foto dan laporan langsung.

"Kami sudah mengirim foto dan laporan langsung lewat WhatsApp kepada Lurah. Bahkan, kalau hujan biasa saja tanpa banjir rob, jalan utama ini sering kali tergenang, apalagi sekarang," katanya.

Menurut Haris, salah satu penyebab banjir adalah perubahan fungsi lahan di sekitar komplek. 

"Dulu, saat area seberang masih berupa sawah, tidak pernah separah ini. Tapi sejak berubah menjadi perumahan, banjir mulai sering terjadi. Pembuangan air ke sungai mungkin kurang lancar," ungkapnya.

          Rumah warga yang terendam hingga
                            ke area rumah

Ia menyampaikan bahwa revitalisasi sungai dan drainase perlu dilakukan agar aliran air di komplek tersebut menjadi lebih lancar. 

Selain itu, Haris juga mengusulkan agar jalan di komplek ditinggikan, mengingat posisinya yang sudah lebih rendah dibandingkan sungai. 

Ia juga menambahkan bahwa pengerukan sungai hingga ke pembuangan akhir juga diperlukan untuk mencegah genangan air di masa mendatang.

"Harapannya pertama untuk dapat perhatian kira-kira dari pihak pemerintah utamanya atau stakeholder yang lainnya itu bisa untuk memperhatikan atau melanjutkan program revitalisasi sungai dan drainase sehingga pembuangan air yang di komplek-komplek ini dapat teratasi dengan baik," terangnya.

"Kedua, peninggian jalan di komplek ini perlu dilakukan karena posisi jalan sudah lebih rendah dibandingkan sungai. Selain itu, pengerukan sungai hingga ke pembuangan akhir juga perlu dilakukan," lanjutnya.

Sementara itu, warga RT 22, Reni Rohana, menuturkan bahwa banjir di wilayahnya sudah lama terjadi, tetapi intensitasnya semakin parah dalam dua minggu terakhir. 

"Air makin tinggi saja, apalagi tadi malam. Sempat kemarin kemarin surut, tapi naik lagi," ujarnya.

Reni juga mengeluhkan dampak banjir terhadap aktivitasnya sebagai pedagang, karena genangan air membuat sepeda motor sulit melintas dan bisa mogok. 

"Saya berdagang pagi-pagi, dan banjir ini bikin sepeda motor susah lewat dan bikin mogok. Selain itu, saya takut kalau ada ular lewat," ungkapnya.

Reni berharap pembuangan air di wilayah tersebut dapat lebih baik dan sungai tidak lagi tersumbat, sehingga genangan air dapat teratasi secara maksimal.

"Mudah-mudahan pembuangan air di sini lebih baik dan sungai bisa mengalir maksimal, tidak mampet lagi. Jadi, tidak ada genangan lagi," harapnya.

Penulis krisna
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya