Bank Kalsel Tuan Rumah FGD 8 BPD, Era AI Diharapkan Dapat Dukung Performa Peningkatan Pelayanan Kepada Nasabah

hallobanua.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel menjadi tuan rumah diselenggarakannya Forum Group Discussion (FGD)  BPD 8. Mengusung tema Banking In The AI Era, kegiatan per enam bulan ini dihelat selama 3 hari sejak 23 hingga 25 Februari 2025 di Kota Banjarmasin.

Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin usai kegiatan di hari pertama, mengungkapkan melalui FGD yang diikuti oleh 8 BPD  ini, diharapkan penerapan teknologi, khususnya artificial intelligence (AI) bisa diadopsi dan diterapkan di sistem pelayanan perbankan, khususnya di Bank Kalsel.

“Melalui FGD ini kita berharap, khususnya BPD delapan ini bisa mengadopsi teknologi AI hingga dapat mengembangkan dan meningkatkan performa dan layanan perbankan. Hal itu tak luput dari arahan dan kebijakan dari OJK,” kata Fachrudin, Senin (24/2/2025) di Swiss-belHotel Banjarmasin.

Direktur FDS-PAC Group, Sutjahyo, mengatakan tujuan diselenggarakannya FGD yang diikuti 8 pimpinan BPD, untuk mengantisipasi segala macam bentuk perubahan, baik dari sisi bisnis, teknologi maupun peraturan.

“Melalui FGD per enam bulan sekali ini, BPD-BPD selalu fleksibel dan siap mengantisipasi dengan hal hal baru yang kerap terjadi di masyaralat,” ungkap Sutjahyo.

Diungkapkannya, di era digitalisasi saat ini banyak terjadi perubahan baik inovasi termasuk tata kelola di perbankan. Oleh karena itu, dengan menerapkan teknologi di AI era ini, diharapkan dapat memperbaiki pelayanan perbankan kepada nasabah.

Sementara itu, Budiman selaku Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Kalimantan Selatan, menyataka jika OJK selalu mendukung upaya inovasi dan perubahan termasuk framework transformasi digital di sebuah perbankan.

“Kita dukung, namun yang perlu jadi perhatian adalah kita pun harus bisa mengimbangi perubahan dan penerapan teknologi baru itu, agar tidak terjadi resiko yang besar, jadi ini yang perlu dipahami dan dimitgasi melalui cyber security,” terang Budiman.

Ditambahkannya, dalam hal penerapan sistem dengan penggunaan teknologi AI di layanan perbankan, OJK setiap saat akan mengupdate ketenttuan maupun aturan unttuk mendorong transformasi digital dan tata kelola manajemen resiko.

“Keberadaan vendor selaku mitra kerja bekerjasama dengan 8 BPD dapat membantu mengembangkan teknologi digital ini. Namun perlu diingat juga bahwa pengelolaan dan data analisis untuk potensi cyber attack dapat saja terjadi,” wantinya.

Penulis maisuri
Ekonomi & bisnis
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya