hallobanua.com, BANJARMASIN - Guna mencari solusi dari penyegelan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Basirih, jajaran Pemko Banjarmasin menyambangi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) belum lama tadi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman pun menerangkan, dirinya yang datang bersama Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yousfah Love dan beberapa staf lain, dan disambut langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah KLH, Hanifah Dwi Nirwana, beserta jajaran.
Dari hasil pertemuan tersebut kata Ikhsan, ada beberapa poin yang pihaknya sampaikan kepada KLH. Utamanya dalam hal kondisi dan penanganan sampah di Banjarmasin pasca disegelnya TPA Basirih.
"Kita ungkapkan semua, baik dari kondisi kita, terus soal SE ke masyarakat untuk mengefektifkan pemilahan. Hingga surat permintaan ke Provinsi tentang kelonggaran jam pembuangan, dispensasi harga, dan penambah kuota," ujar Ikhsan, Selasa (18/02/2025).
Tak hanya itu, Ikhsan juga mengungkapkan dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta tanggapan segera dari surat yang telah dikirimkan ke KLH, terkait permintaan penggunaan area lahan diluar garis polisi yang dipasang, yang hingga hari ini pihaknya masih belum menerima kepastiannya.
"Yang mana apabila permintaan tersebut diterima, area tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat pemilahan sampah sebelum nantinya akan diteruskan ke TPA Regional Banjarbakula," tuturnya.
Di sana nantinya lanjut Ikhsan, juga akan ditempatkan mesin pemilahan sampah milik Pemko yang diklaim perharinya bisa memproduksi setidaknya 20 ton sampah.
"Disana akan diperuntukkan menjadi Stasiun Peralihan Antara (SPA) lah. Jadi yang diangkut ke TPA Regional hanya akan berupa residu saja," bebernya.
Adapun permintaan untuk menjadikan sebagian lahan yang ada di TPA Basirih ini pun, dilanjutkan Ikhsan dilakukan mengingat betapa susahnya untuk mencari lahan kosong di Banjarmasin.
Meski ada beberapa opsi lain, seperti Pusat Daur Ulang (PDU) Sungai Gampa dan lahan milik Pemkot di kawasan Taekwondo. Namun, untuk mengoperasikan SPA disana dikatakan Ikhsan masih terkendala berbagai macam hal, mulai dari beban listrik dan sebagainya.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut pihak KLH dikatakan Ikhsan juga meminta komitmen Pemkot Banjarmasin untuk mengelola dan pemulihan di TPA Basirih.
Disisi lain, KLH malah menuntut solusi untuk penanganan sampah dan pembenahan TPA Basirih setelah dilakukannya penyegelan. Yang padahal dilanjutkan Ikhsan salah satu tujuan mereka datang adalah untuk meminta solusi ke Kementrian.
"Kami menyampaikan kondisi, mereka menuntut adanya solusi pada kami. Padahal kami minta yang harusnya minta solusi. Karena mereka yang menutup, mereka yang harusnya memberi solusi," pungkas Ikhsan.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm