hallobanua.com, BANJARMASIN - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, para sopir angkutan umum, khususnya taksi lintas banua, di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyampaikan keluhan terkait sepinya penumpang.
Kondisi ini terpantau di Terminal Tipe B KM 6 Banjarmasin pada Selasa (25/3/2025) siang, di mana jumlah pemudik yang menggunakan jasa taksi dapat dihitung dengan jari.
Ardian, salah seorang sopir taksi, mengungkapkan bahwa mendapatkan beberapa penumpang dalam sehari sudah merupakan keberuntungan.
"Untung-untungan. Kalau ada syukur, kalau tidak ada ya tidur saja. Kalaupun narik terkadang cuma cukup menutupi ongkos bensin," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa terkadang pendapatan mereka hanya cukup untuk menutup biaya bahan bakar.
Selain minimnya penumpang, para sopir juga mengandalkan angkutan barang, namun pendapatan dari sektor ini juga tidak signifikan karena jarang ada pengiriman barang yang penuh.
Ardian menjelaskan bahwa kondisi sepi penumpang ini telah berlangsung cukup lama, seiring dengan meningkatnya penggunaan transportasi pribadi.
"Kami sudah bersaing dengan travel di tambah dengan transportasi umum dari pemerintah. Semakin tercekik kami," keluhnya.
Menurutnya, kehadiran transportasi umum yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, seperti Tranbanjarbakula dan Bus Tayo, semakin memperburuk keadaan.
Padahal, momen Lebaran seharusnya menjadi kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan pendapatan.
Dirinya berharap pemerintah dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan, mengingat hal ini berdampak langsung pada mata pencaharian mereka.
"Saya rasa pemerintah tahu kondisi kami, tinggal gimana mereka saja lagi. Ya harapannya kalaupun banyak bus-bus ini, paling tidak berdayakan kami," pungkasnya.
Para sopir berharap pemerintah dapat memberdayakan mereka agar dapat terus mencari nafkah tanpa kehilangan rejeki.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
