hallobanua.com, BANJARMASIN - Setelah kembali dibuka dengan tujuan pembenahan, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Basirih kini memprioritaskan penanganan sejumlah masalah krusial.
Fokus utamanya adalah pengelolaan tumpukan sampah yang berlebih serta optimalisasi pembuangan air lindi atau cairan limbah sampah.
Hal ini ditegaskan oleh Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, saat melakukan peninjauan progres pembenahan TPA Basirih pada Sabtu (12/04/2025).
Yamin menjelaskan bahwa langkah-langkah pembenahan ini juga mempertimbangkan masukan dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH), terutama terkait pengelolaan air lindi agar lebih efektif.
"Dan setelah kita lihat tadi, saluran air lindinya memang agak mampet. Jadi nanti itu akan dibenahi dan dikelola di tempat pengolahan," ujarnya kepada hallobanua.com.
Sebagai langkah awal, Walikota menginstruksikan agar segera dibuat pembatas di kawasan aliran air lindi. Tujuannya adalah untuk memisahkan secara jelas antara aliran air lindi yang berasal dari tumpukan sampah dengan aliran air hujan.
"Ini nanti akan kita kelola dalam skala besar pengelolaan air lindinya. Kita berharap ini harus ditangani secara serius, agar kita bisa menormalkan pencemaran ini," tegasnya.
Terkait penanganan tumpukan sampah yang melebihi kapasitas di TPA Basirih, Yamin mengutarakan keinginannya agar sebagian timbunan sampah yang berpotensi menghambat saluran pembuangan air lindi dapat diangkut ke TPA Regional Banjarbakula.
"Sehingga tumpukan sampah ini tidak menjadi beban diposisi yang ada ini," tuturnya.
"Setelah itu mungkin nanti bisa kita rapikan, kemudian penutupan lalu dipadatkan. Dan mungkin kita berharap bisa dilakukan penanaman," imbuhnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, koordinasi dengan jajaran PLN juga dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketidakstabilan arus listrik yang kerap mengganggu operasional mesin pengolahan sampah di TPA Basirih.
"Nanti akan kita lihat kendalanya apa, apakah tegangan atau perlu ditambah voltase untuk menggerakkan mesin-mesin pengolahan sampah. Kita apresiasi mereka, gerak cepat untuk membantu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala UPT TPA Basirih, Agus Siswadi, melaporkan bahwa pihaknya sedang bekerja keras untuk mempercepat proses pembenahan di lokasi.
Fokus utama saat ini adalah perbaikan saluran air lindi, termasuk penutupan kebocoran dan perbaikan siring yang rusak.
"Sampai hari ini sudah ada sekitar 400 sampai 500 meter lebih yang diperbaiki, mungkin dalam 3 hari ini sudah bisa selesai semua," ungkapnya optimis.
Setelah perbaikan saluran air lindi rampung, langkah selanjutnya adalah pembangunan parit khusus untuk memisahkan aliran air lindi dan air hujan, yang selama ini sering bercampur.
Agus menambahkan bahwa progres pembenahan TPA Basirih juga mencakup perbaikan akses jalan yang rusak serta penanganan masalah kelistrikan.
"Mudah-mudahan sebelum Dirjen ataupun dari kementerian datang disini sudah aman semua, tidak ada terkendala lagi," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm