hallobanua.com, BANJARMASIN – Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin secara resmi membuka kegiatan Orientasi Kader Posyandu Bidang Kesehatan Tingkat Provinsi Kalsel, yang digelar pada Selasa siang (22/4/2025) di Hotel Galaxy Banjarmasin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan New Posyandu dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang dikenal dengan sebutan Wasaka (Wajib Dasar dan SPM Kalsel).
Orientasi ini diikuti oleh para kader posyandu terbaik yang mewakili 13 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan.
Para peserta memperoleh pembekalan langsung dari narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta menyusun rencana tindak lanjut yang konkret dalam pengelolaan Posyandu secara lebih efektif, terarah, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menekan prevalensi stunting di daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah, mengatakan Gerakan New Posyandu merupakan transformasi layanan Posyandu yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.
“Posyandu saat ini bukan hanya tempat pelayanan balita dan ibu hamil, tetapi juga menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar masyarakat lintas usia,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi program SPM Wasaka (Wajib Dasar dan SPM Kalimantan Selatan) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan dasar yang bermutu. Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.
Permendagri tersebut merupakan regulasi terbaru yang memperluas fungsi dan peran Posyandu, tidak hanya sebagai pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat lintas sektor. Dengan aturan ini, Posyandu didorong menjadi pusat layanan yang terintegrasi, berfokus pada upaya promotif dan preventif di tingkat komunitas.
Selain itu, Permendagri ini menjadi landasan hukum yang memperkuat eksistensi dan peran strategis Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, plt. Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan peran aktif para kader dalam mengelola Posyandu secara profesional dan berkelanjutan.
“Orientasi ini menjadi bagian dari upaya terstruktur dan sistematis sesuai dengan peraturan dan kebijakan nasional dalam memperkuat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat,” ungkapnya.
Hj. Fathul Jannah menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan para kader mampu menyusun rencana tindak lanjut yang konkret dalam pengelolaan Posyandu di wilayah masing-masing. “Tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi ini adalah proses penguatan kapasitas yang diikuti dengan aksi nyata di lapangan,” tegasnya.
Adapun metode orientasi dilaksanakan melalui Dialog iteraktig, sesi tanya jawab, dan diskusi bersama para narasumber yang terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dan tenaga fungsional promosi kesehatan lainnya.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan penyerahan media edukasi Isi Piringku serta buku pengelolaan Posyandu bidang kesehatan kepada kader Posyandu dari 13 kabupaten/kota. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Kalsel, H Muhidin, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Syarifuddin; Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalsel, Masrupah; Tenaga Ahli Gubernut, pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan tamu undangan lainnya.
(rfq/adpim)
Kalsel