Gandeng Pelajar SMA, Wawali Ananda Fokus Berantas Dua Kebiasaan Buruk di Banjarmasin

hallobanua.com, BANJARMASIN - Wakil Walikota Banjarmasin, Ananda terjun langsung ke lingkungan pendidikan untuk mensosialisasikan program Sekolah Taat Peraturan Daerah (SATU ARAH), sebuah inisiatif Pemko Banjarmasin yang melibatkan pelajar SMA dalam upaya menciptakan kota yang lebih bersih dan tertib. 

Dalam kesempatan tatap muka dengan ratusan siswa SMA Negeri 5 Banjarmasin pada Jumat (09/05/2025), Ananda dengan tegas menyoroti dua perilaku masyarakat yang dinilai sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Yakni memberi uang kepada manusia silver dan membuang sampah sembarangan.

"Kalau kita terus memberi uang ke manusia silver atau pengemis jalanan, itu sama saja kita membiarkan mereka berkembang. Ini bukan pendidikan yang baik, dan anak-anak kita harus tahu sejak sekarang," ujar Ananda penuh penekanan di hadapan para pelajar.

Diketahui, program SATU ARAH, yang diinisiasi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin, bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung kepada siswa mengenai pentingnya ketaatan terhadap peraturan daerah. 

Ananda menjelaskan bahwa fokus awal program ini adalah pada dua pelanggaran yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari para pelajar.

"Kita mulai menerapkan perda ini per 1 Juni. Jadi siapapun yang kedapatan melanggar, akan kita tindak dengan sanksi ringan. Bukan soal menakut-nakuti, tapi ini bagian dari membentuk kebiasaan baru yang lebih baik untuk kota kita," jelasnya.

Lebih dari sekadar menertibkan, Ananda berharap program ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat. 

"Kita ingin masyarakat bertindak bukan karena takut kena sanksi, tapi karena sadar bahwa ini untuk kebaikan bersama. Kalau kota bersih, yang untung bukan cuma pemerintah, tapi kita semua," harapnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin, mengungkapkan bahwa program serupa telah berhasil diterapkan di tingkat SMP selama lebih dari setahun. 

"Sekarang kita naikkan levelnya ke SMA. Ternyata respons siswa sangat luar biasa. Makanya kami ajak Wakil Wali Kota hadir langsung biar pesannya lebih mengena," terangnya.

Muzaiyin juga menyoroti sisi gelap di balik fenomena manusia silver dan pengemis jalanan, terutama saat momen keagamaan. 

"Pendapatan mereka bisa sampai Rp300 ribu per hari, terutama saat puasa atau lebaran. Ini realita. Dan kalau kita tidak edukasi dari sekarang, anak-anak kita akan tumbuh dalam lingkungan yang permisif," bebernya.

Langkah Pemko Banjarmasin ini bukan tanpa perencanaan matang. Muzaiyin menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan titik-titik prioritas untuk sosialisasi dan penegakan perda. 

"Kita mulai dari edukasi ke siswa, lalu akan diperluas ke masyarakat. Nanti tiap Jumat, lokasi sosialisasi dan penegakan akan diperbanyak," katanya.

Kepala SMA Negeri 5 Banjarmasin, Muklis Takwin, menyambut positif inisiatif ini dan berharap dapat membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab. 

"Kalau anak-anak sudah dibekali pemahaman sejak dini, mereka akan tumbuh menjadi agen perubahan di lingkungannya," pungkasnya.

Penulis : tim liputan
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya