hallobanua.com, BANJARMASIN - Presiden Ibnu Sina Foundation (ISFO), Ibnu Sina, menggelar audiensi khusus dengan para finalis Duta Bahasa Kalimantan Selatan (Kalsel) di kawasan ikonik Kampung Ketupat, Banjarmasin Tengah, Sabtu (31/05/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus memberikan motivasi kepada para generasi muda yang berdedikasi dalam melestarikan bahasa Indonesia, daerah, dan asing.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Ibnu Sina menyambut hangat para finalis Duta Bahasa Kalsel.
Ia turut mengapresiasi tinggi semangat dan komitmen mereka dalam menjaga keberagaman bahasa di tengah gempuran modernisasi.
"Kami ucapkan selamat dulu untuk 24 finalis Duta Bahasa Kalsel. Dan untuk pemenang selamat mengemban tugas 1 tahun ke depan, untuk melestarikan dan mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing," ungkap Ibnu disela pertemuan.
Lebih lanjut, Ibnu Sina menekankan pentingnya peran Duta Bahasa dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Dalam kesempatan itu, Walikota Banjarmadin dua periode yakni 2015 - 2024 itu juga berkesempatan sharing terkait kepemimpinan kepada generasi muda.
"Baik saya sebagai Walikota Banjarmasin, 9 tahun pengalamannya seperti apa. Kita sharing kepada adik-adik pengalaman tersebut," katanya.
Ia juga mendorong para finalis untuk memiliki kompetensi dan terus berinovasi dalam program-program kebahasaan mereka.
"Bonus demografi itu tidak bisa bermakna kalau adik-adik kita ini tidak punya kompetensi, terutama penguasaan bahasa," pungkasnya.
Sementara itu, para finalis Duta Bahasa Kalsel pun menyambut baik audiensi ini. Mereka antusias berbagi pengalaman dan aspirasi terkait upaya mereka dalam mempromosikan bahasa.
Yoris dan Azizah, pasangan Pemenang 1 Duta Bahasa Kalsel pun mengaku siap menjadi refresentasi bagi anak muda dalam menegakkan trigatra bangun bahasa.
"Yakni utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing," ujar Yoris.
Apalagi saat ini sambung Azizah, masih banyaknya para pemuda yang mencampurkan bahasa.
"Mungkin itu adalah tantangan kami sebagai duta bahasa, bagaimana caranya menyadarkan generasi muda sekarang," tuntas Azizah.
Audiensi ini diakhiri dengan sesi membuat ketupat oleh pengrajin bersama dengan seluruh finalis duta bahasa Kalsel dan Presiden ISFO, Ibnu Sina.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm