hallobanua.com, BANJARMASIN - Program Nasional Urban Flood Resilience Project (NUFReP), peningkatan kapasitas sungai di kawasan Sungai Veteran, Banjarmasin Tengah, masih terus berproses.
Sampai saat ini, Program dijalankan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III bersama Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin ini, mencapai di angka 25 persen, di tahap pertama ini.
Hal itu disampaikan langsung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I di BWS Kalimantan III, Anjas Karunia Ladika.
"Kami telah melakukan pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) sepanjang 300 meter untuk revitalisasi Sungai Veteran," ungkap Ridwan ditemui hallobanua.com, Kamis (08/05/2025).
Tak hanya itu, pekerjaan di rumah pompa kata dia juga sudah dimulai dengan pemancangan spun pile.
"Kita lakukan pemancangan di rumah pompa, baik di Sungai Gardu maupun Sungai Bilu," tuturnya.
Dengan dimulainya proyek ini, diharapkan permasalahan banjir di Kota Banjarmasin dapat dikurangi secara signifikan melalui sistem pengelolaan air yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Kalimantan III, Ridwan Fauzi, menjelaskan bahwa proyek ini akan menggunakan sebagian bahu jalan untuk penempatan alat berat dan crane.
"Program ini merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Kota Banjarmasin, khususnya melalui peningkatan kapasitas Sungai Veteran Tahap 1," ujar Ridwan saat di lokasi konstruksi.
Ridwan memaparkan bahwa proyek peningkatan kapasitas sungai ini terbagi dalam tiga tahap.
Tahap pertama mencakup ruas dari kawasan Tempekong hingga Simpang Ulin, sementara tahap kedua dan ketiga akan melanjutkan pengerjaan hingga ke Sungai Gardu.
"Pada tahap pertama, selain peningkatan kapasitas sungai, juga akan dibangun tiga pintu air," jelasnya.
"Tiga pintu air tersebut akan dibangun di ujung Tempekong, di kawasan Taher Square, dan di tengah antara Sungai Bilu dan ujung Sungai Gardu," tambahnya.
Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup pembenahan jembatan di Jalan Simpang Ulin.
"Jembatan tersebut akan dibongkar dan dibangun kembali agar sesuai dengan desain proyek," paparnya.
Anggaran untuk pembangunan tahap pertama ini mencapai Rp209 miliar, dengan waktu pelaksanaan selama 700 hari kalender atau sekitar dua tahun.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm