Hallobanua.com, BANJARMASIN - Sanggar Seni Demokrat (SSD)
Banjarmasin siap mengharumkan nama Kalimantan Selatan di kancah nasional dengan
tampil sebagai penyaji dalam perayaan hari lahir Unit Kegiatan Mahasiswa
Sanggar Cemara Universitas Wiraraja Sumenep, Madura. Dalam kesempatan istimewa
ini, SSD akan mempersembahkan monolog berjudul “40 Hari Galuh Baayun”, sebuah
karya yang mengangkat tradisi adat Banjar serta refleksi sosial masa lampau.
Monolog “40 Hari Galuh Baayun” ditulis dan disutradarai langsung oleh Fadhil Hauw, seorang penulis muda berbakat dari Kalimantan Selatan. Pementasan ini akan dimainkan oleh Ketua Umum Sanggar Seni Demokrat langsung, yaitu Najla Un’Nisa, yang siap menghidupkan karakter utama dengan penuh penghayatan. Dalam perjalanan ini, juga akan didampingi oleh Firman, salah satu anggota SSD yang turut mendukung kelancaran pementasan.
Karya ini mengangkat ritual “baayun” yang sarat makna, mengajak penonton mengenal lebih dekat adat istiadat masyarakat Banjar, sekaligus merefleksikan dinamika sosial yang pernah terjadi di masa lampau. Pertunjukan ini diharapkan dapat menjadi jembatan penegetahuan budaya antara Kalimantan Selatan dan Madura, serta memperkaya wawasan seni dan tradisi di tingkat nasional. Acara ulang tahun Sanggar Cemara di Sumenep menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring seni, memperkenalkan budaya Banjar, dan memperkaya khazanah seni nasional.
Fadhil Hauw, selaku penulis dan sutradara, menyampaikan,
“Monolog ini adalah bentuk cinta kami terhadap tradisi Banjar. Kami ingin
memperkenalkan kekayaan budaya daerah kami kepada masyarakat luas.”
Najla Un’Nisa menambahkan, “Merupakan kehormatan bagi saya bisa membawakan karya ini di hadapan teman-teman di Sumenep nanti. Semoga penampilan kami dapat memberikan kesan mendalam dan mempererat persaudaraan antar sanggar seni di Indonesia.”
Unit Kegiatan Mahasiswa Sanggar Seni Demokrat, berdiri resmi
sejak 2012 di bawah naungan FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin,
telah dikenal luas sebagai wadah pelestarian dan pengembangan seni teater,
tari, musik, dan paduan suara di kalangan mahasiswa. Sejalan dengan slogan SSD
“Ciptakan Karya Baru, Lestarikan Budaya Lama” yang memiliki tafsiran dan
filosofis bahwa jalan kesenian yang dimiliki SSD selalu melahirkan karya-karya
baru tanpa melupakan budaya yang menjadi dasar pondasi kehidupan.