Hallobanua.com, Pelaihari - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengusulkan Desa Tabanio Kecamatan Takisung menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) ke pemerintah pusat.
Hal tersebut disambut antusias warga setempat. Begitu pula kalangan wakil rakyat di daerah ini. "Kami sangat bangga dan berharap semoga bisa masuk dalam program KNMP," ucap H Khairil Anwar, ketua DPRD Tala, Jumat (20/6/2025).
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Tala ini meyakini taraf hidup warga Desa Tabanio khususnya nelayan bakal meningkat apabila kelak masuk dalam program KNMP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Pasalnya, bakal banyak kegiatan, bantuan maupun pembinaan yang akan dilakukan di lokasi KNMP. Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain pengembangan infrastruktur, pengembangan ekonomi, peningkatan produktivitas nelayan, peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan konservasi lingkungan.
Kalangan nelayan di Tabanio berharap adanya pengerukan sungai setempat secara menyeluruh sejauh sekitar 100 kilometer karena kondisi yang mulai dangkal. Sejak sekitar tiga tahun lalu ketika air sungai sedang surut, kapal sulit berpapasan.
Terkait aspirasi itu, Khairil menegaskan siap mengawal aspirasi warga Tabanio. Apalagi dirinya juga bagian dari warga desa setempat dan hingga sekarang juga tetap berdomisili di Tabanio.
"Nanti akan kami minta Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRP Tala untuk melakukan kajian teknisnya," cetus Khairil.
Ia mengatakan kajian teknis tersebut mutlak dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan benar-benar tepat. Dengan begitu ketika kelak dilakukan normalisasi atau pengerukan, maka manfaatnya dapat dirasakan hingga jangka panjang.
Melalui kajian teknis, kata Khairil, akan diketahui kondisi faktual di lapangan. Apakah saat ini benar-benar telah diperlukan pengerukan. Bila diperlukan pengerukan, di titik mana saja pengerukan harus dilakukan ataukah menyeluruh.
Khairil mengatakan tahun silam juga telah dilakukan pengerukan di sisi hilir (ujung) arah mendekati muara. Namun bentang pengerukan tak panjang, hanya di alur sungai yang menikung.
"Selama ini di tikungan itu yang sering menjadi
kendala. Saat surut kapal kerap sulit lewat, apalagi berpapasan. Sekarang
alhamdulillah sudah teratasi,"
tandas Khairil.
Sumber : BPost