hallobanua.com, BANJARMASIN - Di momen lebaran Idul Adha 1446 H ini, Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) kota Banjarmasin turut melakukan pemeriksaan kesehataan hewan kurban, salah satunya terkait cacing hati pada sapi.
Pemeriksaan hewan kurban oleh DKP3 Banjarmasin itu setidaknya menyasar beberapa lokasi di 5 kecamatan di Banjarmasin.
Hasilnya, dari pemeriksaan yang dilakukan pada Sabtu (07/06/2025), pihaknya menemukan 3 ekor sapi kurban terinfeksi cacing hati di wilayah Banjarmasin Selatan.
Temuan ini didapatkan oleh Tim Pemeriksa Hewan Kurban DKP3 Banjarmasin setelah melakukan pemeriksaan fisik dan anatomi organ dalam sapi.
Menurut Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin, drh. Annang Dwijatmiko, pemeriksaan menunjukkan kerusakan pada bagian hati sapi akibat serangan parasit.
"Milik perorangan. cacing hati atau Fasciola hepatica biasanya menyerang organ hati dan menyebabkan kerusakan jaringan. Pada 3 ekor sapi ini, hatinya mengalami perubahan warna dan pengerasan," kata Annang.
Menurut Annang, infeksi cacing hati umumnya disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk serta pemberian pakan yang tidak higienis.
Ia mencontohkan, rumput yang tumbuh di area basah atau rawa kerap menjadi habitat larva cacing. Konsumsi hati yang terinfeksi dapat menyebabkan gejala seperti muntah-muntah hingga diare.
Meski begitu, Annang menegaskan jika daging dari sapi-sapi tersebut masih layak konsumsi. Syaratnya, bagian hati yang terinfeksi harus dibuang dan tidak dikonsumsi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan panitia kurban agar organ hati yang rusak dimusnahkan. Daging lainnya aman dikonsumsi, asalkan dimasak dengan benar," pungkasnya.
DKP3 Banjarmasin berkomitmen untuk melanjutkan pemeriksaan hewan kurban secara intensif demi memastikan kesehatan dan kelayakan daging kurban yang akan didistribusikan kepada masyarakat.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
