Wawali Ananda : Laporkan Saja ke Layanan Darurat 112 Jika Ada Tindak Kekerasan Terhadap Anak


hallobanua.com, BANJARMASIN - Warga Banjarmasin Barat digegerkan dengan penemuan seorang anak perempuan berusia lima tahun yang diduga disekap di dalam gudang sebuah rumah kosong. 

Peristiwa ini terkuak saat seorang calon pembeli rumah hendak mengecek kondisi bangunan dan menemukan anak tersebut terkunci sendirian di gudang.

Salah satu saksi mata, Masriah, menuturkan bahwa ia melihat anak tersebut pada sore hari sekitar pukul 17.30 WITA.

"Saya  lagi jalan, pas lewat depan rumah ini saya masuk karena keadaan sudah gelap. Tiba-tiba ada anak keluar," ungkapnya belum lama tadi.

Saat ditanya, anak tersebut mengaku orang tuanya sudah pergi. Merasa bingung dan takut disangka penculik, Masriah berkoordinasi dengan suaminya dan Ketua RT setempat. 

"Suami saya bilang jangan dibawa dulu, takut dikira menculik. Jadi kami lapor ke RT. RT-nya datang dan menyarankan untuk membawa anak itu dulu, nanti kalau orang tuanya datang, baru dijemput ke rumah," jelasnya.

Masriah kemudian merawat anak tersebut, memandikan, memberi makan, dan membiarkannya tidur bersama anaknya. 
Keesokan paginya, suami Masriah melihat sebuah mobil pick-up datang ke rumah kosong tersebut. 

"Suami saya tanya, ‘Sedang mencari anak kah, Pak?’ Orang itu menjawab iya. Lalu saya bawa anaknya ke rumah, dan langsung dibawa oleh pria itu. Setelah itu, saya tidak tahu lagi kelanjutannya," katanya.

Sementara itu, pemilik rumah, Rusdi dan Fahrina, mengaku tidak mengetahui sama sekali adanya anak kecil yang terkurung di gudang rumah miliknya. 

"Kami tidak tahu sama sekali soal anak itu. Yang menempati rumah ini dulunya seorang pria, tinggal bersama istri dan anaknya," ujar Fahrina. 

Ia menambahkan bahwa informasi mengenai penemuan anak tersebut justru mereka ketahui pertama kali dari calon pembeli rumah. 

"Baru tadi saya dengar cerita dari calon pembeli rumah. Kami benar-benar tidak tahu apa-apa sebelumnya," imbuhnya.

Menanggapi kabar viral ini, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, angkat bicara. 

Ia mengaku mengetahui informasi kasus ini dari grup WhatsApp yang dikirim langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, HM Yamin HR.

"Saya tahu informasi soal anak itu dari grup WA, Pak Wali Kota yang mengirim. Kemudian langsung dikonfirmasi oleh Pak Ramadan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," jelas Ananda pada Selasa (17/06/2025).

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin telah menindaklanjuti kasus tersebut dengan sigap. Berdasarkan informasi dari dinas terkait, kasus itu sudah ditangani dengan baik. 

"Prinsipnya, Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya sekuat tenaga agar hal-hal seperti ini tidak terjadi," terang Ananda. 

"Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak langsung melakukan penanganan setelah mendapatkan informasi tersebut," tambahnya.

Selain itu, Ananda mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kasus kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak. 

Ia mengingatkan bahwa Pemko Banjarmasin memiliki layanan darurat 112 yang aktif 24 jam.

"Kalau ada tindak kekerasan, tolong segera laporkan ke 112. Layanan ini fast respon dan siap membantu dalam situasi darurat, termasuk kekerasan terhadap anak," ujarnya.

Wakil Wali Kota Banjarmasin juga mengingatkan bahwa bentuk kekerasan saat ini semakin beragam, tidak hanya fisik dan verbal, tetapi juga kekerasan siber. 

"Sekarang banyak kekerasan dalam bentuk cyber, seperti dijadikan meme yang merendahkan. Itu juga bisa dilaporkan. Jangan anggap remeh," tegasnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya