hallobanua.com, BANJARMASIN - Penyakit stroke, merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan secara global, dan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, termasuk di Kota Banjarmasin.
Di Banjarmasin sendiri, data laporan dari Puskesmas menunjukkan bahwa hingga September 2025, jumlah kasus stroke telah mencapai 743.
Angka ini menjadi pengingat serius bagi warga Kota Seribu Sungai untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, pentingnya bertindak cepat ditekankan melalui kampanye F.A.S.T. (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulties, Time to act), yang bertujuan agar masyarakat mudah mengenali tanda-tanda awal stroke.
"Karena pengobatan yang tepat waktu dapat secara signifikan meningkatkan peluang pemulihan dan meminimalkan risiko kecacatan permanen," ujar Ramadhan Rabu di momen peringatan Hari Stroke se Dunia, Rabu (29/10/2025).
Adapun tanda-tanda F.A.S.T. meliputi Face drooping (Wajah terkulai), Arm weakness (Lengan melemah), Speech difficulties (Kesulitan berbicara) dan Time to act (Waktu untuk bertindak).
Untuk menekan laju kasus, Dinkes Banjarmasin terus mendorong penerapan gaya hidup sehat melalui kampanye CERDIK PTM (Penyakit Tidak Menular).
CERDIK PTM adalah panduan praktis untuk mencegah stroke dan penyakit tidak menular lainnya, yang meliputi:
• C: Cek kesehatan secara teratur
• E: Enyahkan asap rokok
• R: Rajin aktivitas fisik
• D: Diet seimbang
• I: Istirahat yang cukup
• K: Kelola stres
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk memahami dan menghafal F.A.S.T. Jangan tunda, segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada gejala, karena kecepatan penanganan adalah penentu hidup dan kualitas hidup pasien," pungkas Madan.
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
