hallobanua.com, BANJARMASIN - Kawasan Jalan Ahmad Yani Kilometer 2 Banjarmasin hingga Kuripan dilanda gelap gulita akibat mati totalnya lampu penerangan jalan umum (PJU).
Situasi ini telah berlangsung selama beberapa hari, bahkan terhitung sejak Agustus 2025.
Padamnya PJU di ruas Simpang Kolonel Sugiono hingga Simpang Kuripan dan Simpang Ulin itu kabarnya disebabkan oleh terputusnya kabel utama panel PJU.
Kepala UPTD PJU Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Hendra Alfajeriani, menyebut bahwa kerusakan ini diduga kuat akibat pengerjaan galian pipa milik PAM Bandarmasih.
"Benar, sebelum ada pekerjaan penggalian dari Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih yang tanpa sengaja mengenai kabel utama panel PJU di depan Duta Mall Banjarmasin," terang Hendra belum lama tadi.
Hal ini memicu sorotan tajam terhadap tanggung jawab dan kecepatan respons PAM Bandarmasih.
Data dari Dishub menunjukkan masalah ini sudah terdeteksi sejak Agustus 2025, namun penyelesaiannya dinilai berlarut-larut.
Hendra mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan PAM Bandarmasih tentang pentingnya segera mengganti kabel yang rusak karena berpotensi menyebabkan korsleting, terutama saat hujan.
Sementara itu, Direktur Operasional PAM Bandarmasih, Edwarsyah pun, tidak menampik bahwa padamnya PJU di Ahmad Yani KM 2 memang merupakan imbas dari galian pipa mereka saat perbaikan kebocoran di bulan Agustus.
"Memang saat proses penggalian di titik kebocoran, petugas di lapangan mengalami beberapa kendala, di antaranya akar pohon dan juga tiang baliho, sehingga proses penggaliannya memang cukup susah," kata Edwarsyah melalui humas PAM Bandarmasih.
Edwarsyah mengklaim bahwa setelah kabel PJU terkena alat gali, pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim PJU.
"Tim dari PJU-nya juga sudah datang pada saat itu, dan langsung melakukan perbaikan jaringan atau kabel PJU itu, dan besok malamnya lampu sudah kembali menyala," ujarnya.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan lampu PJU kembali padam tak lama setelah perbaikan awal. Edwarsyah mengakui hal tersebut dan berjanji akan kembali berkoordinasi.
"Setelah mendapat informasi tersebut, kita pun kembali berkoordinasi dengan pihak petugas PJU agar bisa segera melakukan perbaikan, dan lampunya bisa segera menyala kembali," terangnya.
Namun, penanganan yang memakan waktu berbulan-bulan sejak Agustus hingga saat ini (Oktober 2025) menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas komitmen tersebut.
Kerusakan fasilitas publik seperti PJU akibat kegiatan BUMD lain seharusnya ditangani dengan cepat dan tuntas demi keselamatan dan kenyamanan warga Banjarmasin.
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
