hallobanua.com, BANJARMASIN - Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrome (PIK POTADS) Kalimantan Selatan (Kalsel) sukses menggelar acara silaturahmi keluarga besar dalam rangka memperingati Bulan Peduli Down Syndrome 2025, di Aula Kayuh Baimbai, Minggu (19/10/2025).
Mengusung tema inspiratif "Tumbuh, Berkembang, Bisa", acara ini mendapat dukungan penuh dengan kehadiran langsung Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR.
Acara yang dihelat di Aula Kayuh Baimbai Balai Kota Banjarmasin pada ini merupakan puncak dari kampanye PIK POTADS Kalsel untuk memperjuangkan penerimaan dan kesetaraan tanpa batas bagi anak-anak dengan Down Syndrome.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.
Menurutnya, anak-anak sindrom juga memiliki hak dan potensi yang sama seperti anak lainnya untuk berkembang dan berkarya.
"Kita sebagai pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dengan sindrom. Mereka juga bagian dari masyarakat yang punya hak yang sama. Tadi kita lihat sendiri karya dan semangat mereka luar biasa," ujar Yamin.
Orang nomor satu di Kota Seribu Sungai itu juga menegaskan komitmen Pemko Banjarmasin untuk terus memperkuat langkah menuju kota inklusif, dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas dan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak istimewa.
"Kita harus mempersiapkan kebutuhan mereka, seperti tempat bermain, ruang pelatihan, dan fasilitas sosial yang nyaman," ungkapnya.
"Anak-anak sindrom juga punya kelebihan dan banyak yang sudah berprestasi hingga kuliah. Ini membuktikan mereka mampu," sambungnya Yamin.
Sementara itu, Ketua PIK Potads Kalimantan Selatan, Sigit Bayu Adi, mengatakan kegiatan ini menjadi wadah bagi para orang tua dan masyarakat untuk menunjukkan dukungan nyata kepada anak-anak dengan sindrom down.
"Dukungan itu tidak boleh berhenti. Apa pun bentuknya, sekecil apa pun, akan berdampak luar biasa pada tumbuh kembang anak-anak kami," ujarnya.
Selain penampilan seni, acara juga diisi dengan lelang kain sasirangan hasil karya anak-anak sindrom, yang sebelumnya mendapat pelatihan membatik di KPKNL Banjarmasin, didukung oleh Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah.
"Lelang ini bukan sekadar simbol. Ini bukti bahwa anak-anak kami bisa berkarya dan produktif jika diberi kesempatan," jelas Bayu.
Ia juga berharap pemerintah terus memperkuat dukungan dari sisi kesehatan, pendidikan, dan sosial.
"Selain itu, terapi bagi anak-anak kami jangan dibatasi usia oleh BPJS, karena mereka membutuhkan pendampingan seumur hidup," tandasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm