hallobanua.com, BANJARMASIN – Fenomena banjir pasang air laut atau rob mulai terpantau menggenangi sejumlah kawasan rendah di Kota Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun demikian, warga diimbau untuk tetap tenang karena Pemerintah Kota Banjarmasin telah menyiapkan strategi mitigasi khusus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, tidak menampik bahwa air rob merupakan siklus tahunan yang kerap terjadi di "Kota Seribu Sungai."
Pihaknya pun telah melakukan pemetaan dan mitigasi intensif untuk memastikan air dapat surut dengan cepat, utamanya di kawasan strategis seperti Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin Tengah.
Suri memastikan bahwa genangan air yang berasal dari rob tersebut tidak akan bertahan lama, berkat optimalisasi fungsi rumah pompa.
"Dengan adanya rumah pompa Belasung ini, untuk kawasan BNI itu kan sudah bisa kita atur, sudah kita bisa atur pada saat musim pasang ataupun hujan. Sudah kita bisa operasionalkan pompanya sehingga mempercepat turunnya air," ungkap Suri Rabu (12/11/2025).
Suri menjelaskan bahwa selama ini genangan di kawasan tersebut dapat berlangsung hingga sekitar lima jam. Namun, dengan adanya rumah pompa, durasi tersebut bisa dipangkas signifikan.
"Kalau misalnya selama ini mungkin sekitar hampir lima jam tergenang. Sekarang mungkin kalau sudah kita mulai pada saat level 90 di Belasung, itu sudah operasional pompa sehingga tidak ada lagi genangan di daerah tersebut," tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini tengah berjalan pembangunan drainase di kawasan Lambung Mangkurat dan Hasanuddin. Infrastruktur baru ini, imbuhnya, akan terkoneksi satu sistem dengan rumah pompa Belasung.
"Ini terkoneksi satu sistem untuk kawasan tersebut bisa kita kendalikan. Bukan kita menghilangkan banjir ataupun genangan, tapi kita dapat mengendalikan genangan-genangan tersebut," jelas Suri.
Meskipun demikian, Suri mengakui masih ada beberapa kendala yang dihadapi tim di lapangan, khususnya terkait aliran air.
"Sebenarnya itu (sistem drainase) sampai ke kawasan Sungai Tatas, namun selama ini masih ada hambatan kita di tengah, di belakang kantor DPRD Provinsi sampai ke samping Rumah Floresta. Itu masih ada kendala mengecil (saluran airnya)," ujarnya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Dinas PUPR Kota Banjarmasin telah mengambil langkah koordinasi.
"Kemarin sudah kami komunikasikan dengan teman-teman provinsi untuk bisa memandu di situ," pungkasnya.
Melalui upaya mitigasi dan optimalisasi rumah pompa ini, Pemkot Banjarmasin berupaya menjaga aktivitas kota tetap berjalan normal meskipun diterpa fenomena air rob.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Tags
Pemko Banjarmasin
