hallobanua.com, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin terpilih menjadi satu dari tiga kota di Indonesia, bersama Jakarta dan Palembang, yang menjadi lokasi uji percontohan (pilot project) vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) nasional.
Program ini menggunakan vaksin hibah dari Takeda yang dijadwalkan mulai menyasar ribuan siswa sekolah dasar pada Januari 2026 mendatang.
Pemilihan Banjarmasin cukup beralasan. Meski secara akumulatif kasus DBD di Kalimantan Selatan menurun drastis dari 3.236 kasus pada 2024 menjadi 460 kasus hingga November 2025, Banjarmasin tetap menjadi wilayah dengan risiko sebaran tertinggi bersama Kabupaten Banjar.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, menjelaskan bahwa sasaran utama program ini adalah siswa kelas 3 dan 4 SD dengan total 80 sekolah terpilih di Banjarmasin.
"Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana penurunan angka rawat inap pada anak yang telah diberikan vaksinasi demam berdarah. Total ada 7.500 anak yang akan terlibat dalam program ini," ujar Ramadhan, Senin (29/12/2025).
Ia merincikan tiga tahapan utama pelaksanaan yang akan dilakukan. Mulai dari sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada pihak sekolah dan orang tua.
Kemudian penandatanganan persetujuan (informed consent) orang tua karena anak akan dipantau selama 3 tahun, serta pengambilan sampel darah untuk mengetahui riwayat infeksi DBD sebelumnya.
"Pemberian dosis dilakukan sebanyak dua kali dengan jeda waktu minimal tiga bulan," jelasnya.
Mengingat pentingnya program ini, pihak Dinas Kesehatan menekankan bahwa vaksin yang digunakan telah bersertifikasi halal dan aman.
Ramadhan mengimbau para orang tua siswa untuk mendukung program ini demi perlindungan jangka panjang anak-anak.
"Kami imbau masyarakat agar selalu memantau informasi resmi dari kami dan jangan mudah termakan informasi bohong atau hoaks terkait vaksinasi ini," pungkas Ramadhan.
Penulis : rian akhmad
Kota Bjm
