Bangun Jembatan Apung, Pemko Bakal Mudahkan Pejalan Kaki di Siring Sungai Baru

hallobanua.com, BANJARMASIN - Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bakal menghubungkan siring Sungai Baru atau Kampung Ketupat dengan siring di Piere Tendean. 

Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Rini Wardina mengungkapkan,  rencana sambungan yang dibangun di area maskot patung Bekantan ini berupa jembatan yang mengapung di atas air. 

Yaitu dengan memakai bahan dari kubus apung High Density Polyethylene (HDPE) dengan panjangnya 40 meter dan lebar 4 meter. 

"Karena siringnya terputus, warga yang hendak menyeberang ke Kampung Ketupat atau sebaliknya harus menyeberangi jalan. Ini membahayakan para pejalan kaki," ucap pada Jumat, (01/07/22) kemarin. 

"Makanya diputuskan untuk membuat penyeberangan di bawah jembatan itu. Dengan konsep jembatan mengapung yang dikhususkan untuk pejalan kaki," lanjutnya. 

Rini menambahkan, selain pembuatan jembatan apung, pihaknya juga akan membuat dermaga berbahan kayu ulin untuk memudahkan pejalan kaki naik ke siring. Baik di ujung siring Maskot Patung Bekantan maupun Kampung Ketupat. 

Ia bilang, untuk kepentingan proyek itu, pihaknya telah mengalokasikan anggaran yang mencapai Rp4,5 M. 

"Proses lelang proyek sebenarnya masih di LPSE. Tapi beberapa hari yang lalu sudah ada pengumuman pemenang. Saat ini masih menunggu masa sanggah di LPSE. Semoga saja pekan depan sudah bisa kontrak dan langsung dikerjakan. Target kami, selesai dalam waktu 75 hari kerja," ujar Rini. 

Lalu, bagaimana dengan dermaga speedboat yang berada tepat di bawah Jembatan Dewi itu? Terkait hal tersebut, Rini mengaku belum mengetahui secara pasti, karena konsep pembangunan diserahkan pada konsultan dan kontraktor. 

"Kemungkinan besar bila mengganggu pengerjaan dermaga speedboat itu bakal dibongkar," terangnya. 

Ditanya apakah ada solusi bagi para motoris speedboat?  Rini mengatakan, sementara ini pihaknya belum mengkaji sampai ke sana. 

Akan tetapi, jika berkaca dari proyek pengerjaan siring sebelumnya, misalnya proyek siring di kawasan Sungai Baru, maka para motoris speedboat diimbau untuk mencari tambatan di kawasan sekitar. 

"Untuk sementara kami tidak ada rencana untuk mengatur para motoris speedboat. Karena dermaga itu bukan milik pemko. Tapi dibuat sendiri oleh masyarakat. Rencana pembangunan ini sebenarnya sudah lama. Tepatnya sejak tahun 2019 lalu. Lantaran adanya refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19, baru sekarang terealisasi," tutupnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya