Citayem Fashion Week di Banjarmasin, Ibnu : Kreatifitas Anak Muda

hallobanua.com, BANJARMASIN - Kehebohan Citayem Fashion Week (CFW) di Jakarta, mulai merambah ke Kota Banjarmasin. 

Diketahui CFW sendiri mulai tenar di Jakarta setelah sekelompok anak muda berpakaian nyentrik mulai berlenggok di zebra cross di Kawasan Dukuh Atas atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Di Banjarmasin sendiri, terlihat media sosial tengah diramaikan dengan aktivitas serupa yang digelar di beberapa titik. 

Seperti di fasilitas penyeberangan atau zebra cross depan Duta Mall Banjarmasin dan Kawasan Kota Lama. 

Lalu bagaimana Pemko Banjarmasin menanggapi hal tersebut? Menjawab itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan bahwa itu merupakan kreatifitas anak muda. 

"Itu kreatifitas anak muda. Selama dia masih taat aturan ya tidak apa-apa," ungkap Ibnu. 

Ia pun ingin agar kegiatan serupa dapat dikoridinir dengan baik, dan tidak mengganggu masyarakat lain. 

Di Banjarmasin sebenarnya kata Ibnu sudah ada Banjarmasin Sasirangan Festival. 

"Demam-demam begitu saya kira sah-sah saja," pungkasnya. 

Demam CFW ini juga membuat Antropolog di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Nasrullah, angkat bicara. 

Ia menilai demam fashion week yang belakangan terjadi juga menjangkiti generasi muda di Kota Banjarmasin ini tidak lepas dari akses informasi yang saat ini sudah sangat mudah dan cepat. 

"Apalagi, jika informasi itu berkaitan dengan gaya hidup dan ekspresi anak muda. Karena zaman sekarang apapun yang sudah menjadi tren, maka secara otomatis akan langsung tersebar kemana-mana," ucapnya. 

Tidak hanya itu, ia juga melihat legalitas keberadaan fashion week di Jakarta, membuat anak muda di Banjarmasin merasa juga bisa melakukan hal yang sama. 

"Karena selama pandemi kemarin, segala pembatasan yang dilakukan pemerintah dalam protokol kesehatan membuat berbagai macam ekspresi tidak bisa dilakukan," katanya. 

"Dan fenomena ini terjadi karena segala pembatasan yang sebelumnya diterapkan sudah mulai dibolehkan oleh protokol kesehatan," lanjutnya. 

Akan tetapi, dirinya menyayangkan aktivitas tersebut dilakukan di tempat umum alias di ruang publik yang besar kemungkinan akan menggangu aktivitas masyarakat. Khususnya di jalan raya. 

"Karena ini dilakukannya di jalan raya, pastinya akan menganggu lalulintas dan mungkin akan membuat kemacetan," jelasnya. 

Nasrullah pun meminta agar pemko segera melihat fenomena ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Jangan sampai ekspresi mereka itu bergerak liar begitu saja, dan tiba-tiba aktivitas mereka ditertibkan oleh petugas Satpol PP atau kepolisian," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya