Demo Cabut BBM Solar Subsidi dan Jalur Khusus, Ketua Organda: Masyarakat Butuh Subsidi Kok Malah Minta Cabut


hallobanua.com, BANJARMASIN - Sejumlah masa ALFI/ILFA DPW Kalsel pada pagi tadi, Kamis (28/7/2022) melakukan aksi di sejumlah titik di Kota Banjarmasin yaitu  di Balai Kota, Kantor Pertamina dan Gedung DPRD Kota Banjarmasin. 

Dalam aksi tersebut, para pendemo menuntut agar subsidi BBM Solar dicabut dan meminta SPBU dikembalikan ke fungsinya yang semula 

Perihal tuntutan tersebut, Ketua Organda Kalsel, Edy Sucipto mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut karena sangat bertentangan dengan kondisi saat ini. 

"Kalau sampai itu dijalankan, tentunya saya sangat menolak apabila subsidi dicabut, pada saat kondisi rakyat seperti saat ini," ucap Edy Sucipto, Kamis (28/7/2022). 

"Karena semua masyarakat ingin subsidi, masa dalam kondisi seperti ini subsidi malah mau dicabut," tambahnya. 

Ketika ditanyakan mengenai tanggapan siapa ketua aksi tersebut adalah Ketua ALFI DPW Kalsel Saut Nathan Samosir, ia menyebutkan bahwa sangat disayangkan jika seorang yang juga merupakan anggota dewan malah ikut ingin mencabut subsidi disaat rakyat memerlukan subsidi. 

"Jika benar memang yang bersangkutan yang memimpin dan ikut orasi, sangat disayangkan. Bagaimana seorang anggota dewan malah ingin mencabut subsidi dengan cara seperti itu ya tidak berpihak ke wong cilik dong, semoga saja tidak benar," ujarnya. 

Ia juga membantah pernyataan tentang adanya antrian supir truk yang mencapai 4 sampai 5 hari hanya untuk mendapatkan solar di SPBU. 

"Tidak ada. Silahkan buktikan ke SPBU, ada atau tidak antrian 4 sampai 5 hari, yang anggota Organda," tegasnya. 

Dalam aksi sebelumnya, sempat dibahas kalau pihak ALFI/ILFA, mengalami kekurangan kuota BBM karena terkendala dengan jalur khusus yang dibuat untuk para supir truk dalam pembelian BBM di SPBU. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Organda Kalsel mengungkapkan bahwa untuk organda sendiri awalnya mendapatkan jatah 3 buah SPBU. Namun telah dipotong sehingga hanya menjadi 2 saja. 

"Sekarangkan untuk ALFI/ILFA Aptrindo itu mendapat jatah 2 buah SPBU. Kok masih ngomong kuota kurang, itu saja sudah dijalankan apa belum," ungkapnya. 

"Bagaimana seorang organisasi belum menjalankan apa-apa, belum tau kurang dan tidaknya, sudah ngomong tidak adil. Buktikan terlebih dahulu, karena saya yakin pemerintah tidak sembarangan ambil keputusan," lanjutnya. 

Edy menjelaskan para supir sangat memerlukan adanya jalur khusus tersebut, agar proses pembelian BBM di SPBU bisa berjalan lancar dan tidak mengalami antrian yang berkepanjangan. 

"Karena itu, kita sangat memerlukan jalur khusus, agar prosesnya lancar," terangnya. 

Untuk saat ini, ungkap Edy, pihaknya sementara masih menunggu hasil dari pihak pemerintah terkait aksi tersebut. 

"Kalau kita sudah tahu hasilnya, kita akan rapat secepat mungkin, untuk menyikapi hasil itu," tutupnya. 

Kris/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya